Kwarta5.Com Batam - Dalam seminar yang di laksanakan di Ruangan Balaiirung Sari lantai 3 BP Batam dalam Sambutanya Kepala BP Batam Hatanto, Menyampaikan Permohonan Maaf dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Bapak Dr.Darmin Nasution yang tidak dapat hadir dalaam acara ini katanya,Kamis (20/10/2016).
Seminar yang di gelar BP Batam bekerja sama dengan Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI).Mengusung tema "Pengembangan Batam Sebagi Sarana Offshor Bangking Tax Haven.
Menerut Hatanto dengan di adakan seminar di harapkan tidak hanya dapat memberikan wawasan saja,namun juga memberikan pengetahuan untuk memahami kondisi ekonomi saat ini dan bagaimana pelaku bisnis khususnya pelaku perbankan dan offahor,serta pelaku bisnis di bidang lainnya harus mampu memberikan respon .
Posisi Batam yang strategis menjadikan Kawasan ini sebagi salah satu kawasan penting bagi Indonesia.Berdasarkan undang undang No.44 tahun 2007 tentang perdagangan bebas dan Pelabuhan Bebas Batam,secara resmi Batam mendapat pasilitas Kawasan Perdangangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB/Free Trade Zone). Perwujutan Batam sebagai " Singapuranya Indonesia" diharapkan dapat Mendorong Pengembangan Industri dan Investasi di Wilayah ini.
Batam saat ini penyokong pertumbuhan ekonomi Kepulauan Kepri.dalam lima tahun terakhir (2010 - 2015 ). Mampu membekukan pertumbuhan yang baik dengan rata rata pertumbuhan mencapai 6,89%, Tertinggi di Sumatra dan lebih tinggi dibandingkan dengan rata rata pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,64%.
Dengan hal ini dikaitkan dengan kondisi ekonomi ekonomi sekarang ,dimana Pemerintah RI,dalam hal ini Mentri Keuangan,sebagimana telah di ketahui Menyiapkan beberapa Strategi untuk menarik dana kalangan Pengusaha dan orang kaya asal Indonesia yang di simpan di Berbagai Bank Negara Asing.( Cw ).