Kwarta5.com Batam - Badan Pengusahaan (BP) Batam menggelar pertemuan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bandung dan Asosiasi Agen Tour and Travel (ASITA) Jawa Barat disela acara Indonesia Marketeers Festival 2018 di Hotel Grand Mercure, Bandung, Kamis (9/4/2018).
Watan selaku pengurus ASITA Bandung menyebutkan ada beberapa hal mendasar yang harus diperbaiki di Batam dalam rangka meningkatkan wisata di Kota Batam. Pertama, adanya kebijakan fiskal. Menurutnya kebijakan fiskal menurunkan kunjungan wisata ke daerah.
"fiskal ini mengakibatkan paket wisata tujuan Singapura dan Malaysia lebih murah," ungkapnya.
Kedua, transportasi rental bus wisata di Batam dinilai kurang dan tidak layak. "sebenarnya ini yang kurang dari Batam untuk itu kami meminta kepada baik pemerintah maupun penguasaha armada bis pariwisata untuk memperbaiki armada dan merubah pola pelayanan menjadi ramah," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, "diperlukan investasi armada transportasi untuk kenyamanan wisata karena dalam satu waktu kami membawa jumlah paket lebih dari 100 orang tujuan Batam, Singapura, Johor ada beberapa bis wisata yang mogok saat berada di Batam," ungkapnya.
Sementara pelaksana harian Direktur Promosi dan Humas Ady Soegiharto menyambut baik saran dan masukan yang diberikan para asosiasi Agen Tour and Travel Jawa Barat dalam pertemuan tersebut. Menurutnya persoalan armada atau ketersediaan transportasi wisata di Kota Batam telah menjadi perhatian pihaknya.
"BP Batam telah mengidentifikasi dan salah satu kendala ialah memang ketersediaan transportasi seperti rental bus wisata ini," ucapnya.
Ia dan tim pengembangan wisata di BP Batam akan membawa masukan yang diperoleh dalam pertemun tersebut aakepada pimpinan dana akan segera ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
"pertemuan awal kami disini akan dicatat dan dilaporkan oleh tim segera untuk menjadi bahan pertimbangan menciptakan akselerasi wisata di Kota Batam," lanjutnya.
Lebih terang ia menjelaskan BP Batam saat ini tengah gencar menggerakkan sektor wisata dengan melibatkan UMKM masyarakat Batam mulai dari BP Batam International Culture 2018, BP Batam Marathon International Championship 2018, BP Batam Car Free Night, Pasar Wisata Kuliner dan Batam Menari 2018. "ternyata "meledak" artinya mendapat perhatian dan antusias masyarakat di batam ternyata haus hiburan," ucapnya.
Kasubdit Humas Mohamad Taofan menyebutkan pihaknya telah bekerja sama dengan PHRI dan Asita Batam dan Yogyakarta untuk menciptakan destinasi baru dan kunjungan wisatawan pada masing masing daerah. "kami menyebut Batam sebagai teras Indonesia dikarenakan berdekatan dengan negara tetangga dan kemudian potensi pariwisata di Batam sangat banyak dan baik," ujarnya
Selanjutnya saat ini BP Batam juga tengah menyusun rencana destinasi wisata di setiap bulannya dan pihaknya juga sedang mengembngkan destinasi pariwisata olahraga.
"contoh ada bukit dangas untuk track sepeda dan ini tidak dimiliki Singapura dan Johor, kemudian destinasi wisata keluarga itu ada di pulau abang dan pantai di sekitar Batam," tutupnya.
(Rls)
Watan selaku pengurus ASITA Bandung menyebutkan ada beberapa hal mendasar yang harus diperbaiki di Batam dalam rangka meningkatkan wisata di Kota Batam. Pertama, adanya kebijakan fiskal. Menurutnya kebijakan fiskal menurunkan kunjungan wisata ke daerah.
"fiskal ini mengakibatkan paket wisata tujuan Singapura dan Malaysia lebih murah," ungkapnya.
Kedua, transportasi rental bus wisata di Batam dinilai kurang dan tidak layak. "sebenarnya ini yang kurang dari Batam untuk itu kami meminta kepada baik pemerintah maupun penguasaha armada bis pariwisata untuk memperbaiki armada dan merubah pola pelayanan menjadi ramah," ucapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, "diperlukan investasi armada transportasi untuk kenyamanan wisata karena dalam satu waktu kami membawa jumlah paket lebih dari 100 orang tujuan Batam, Singapura, Johor ada beberapa bis wisata yang mogok saat berada di Batam," ungkapnya.
Sementara pelaksana harian Direktur Promosi dan Humas Ady Soegiharto menyambut baik saran dan masukan yang diberikan para asosiasi Agen Tour and Travel Jawa Barat dalam pertemuan tersebut. Menurutnya persoalan armada atau ketersediaan transportasi wisata di Kota Batam telah menjadi perhatian pihaknya.
"BP Batam telah mengidentifikasi dan salah satu kendala ialah memang ketersediaan transportasi seperti rental bus wisata ini," ucapnya.
Ia dan tim pengembangan wisata di BP Batam akan membawa masukan yang diperoleh dalam pertemun tersebut aakepada pimpinan dana akan segera ditindaklanjuti dalam pertemuan selanjutnya.
"pertemuan awal kami disini akan dicatat dan dilaporkan oleh tim segera untuk menjadi bahan pertimbangan menciptakan akselerasi wisata di Kota Batam," lanjutnya.
Lebih terang ia menjelaskan BP Batam saat ini tengah gencar menggerakkan sektor wisata dengan melibatkan UMKM masyarakat Batam mulai dari BP Batam International Culture 2018, BP Batam Marathon International Championship 2018, BP Batam Car Free Night, Pasar Wisata Kuliner dan Batam Menari 2018. "ternyata "meledak" artinya mendapat perhatian dan antusias masyarakat di batam ternyata haus hiburan," ucapnya.
Kasubdit Humas Mohamad Taofan menyebutkan pihaknya telah bekerja sama dengan PHRI dan Asita Batam dan Yogyakarta untuk menciptakan destinasi baru dan kunjungan wisatawan pada masing masing daerah. "kami menyebut Batam sebagai teras Indonesia dikarenakan berdekatan dengan negara tetangga dan kemudian potensi pariwisata di Batam sangat banyak dan baik," ujarnya
Selanjutnya saat ini BP Batam juga tengah menyusun rencana destinasi wisata di setiap bulannya dan pihaknya juga sedang mengembngkan destinasi pariwisata olahraga.
"contoh ada bukit dangas untuk track sepeda dan ini tidak dimiliki Singapura dan Johor, kemudian destinasi wisata keluarga itu ada di pulau abang dan pantai di sekitar Batam," tutupnya.
(Rls)