Kwarta5.com Batam - DPRD Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) memanggil pihak-pihak terkait rencana pemeliharaan gas oleh Conoco Phillips di sumur Grissik Sumatera Selatan. Pihak-pihak terkait tersebut diantarnya PT PLN Batam, PT PGN (Sales Area Batam), Dinas ESDM Provinsi Kepri, PT PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau Area Tanjungpinang. Pertemuan yang di gelar di Graha Kepri tersebut membahas tentang isu yang sempat beredar di tengah masyarakat melalui media bahwa akan ada pemadaman bergilir selama tujuh hari akibat dari pasokan gas ke PLN Batam berkurang dari pasokan biasanya. Rapat dipimpin oleh Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak beserta jajaran Komisi III DPRD Provinsi Kepri, Jumat (22/2/2019).
Pada penyampaiannya PT PLN Batam yang diwakili oleh Awaluddin Hafid sebagai Direktur Operasi menyampaikan bahwa memang terjadi pemeliharaan sumur gas Grissik oleh pihak Conoco Phillips mulai tanggal 23 Februari sampai dengan 1 Maret 2019 dan kegiatan tersebut dapat menyebabkan pasokan gas ke pembangkit-pembangkit gas di Batam menjadi berkurang sehingga akan terjadi defisit daya dan menimbulkan dampak padam bergilir.
Namun pada tanggal 21 Februari kemarin, PT PLN Batam dan masyarakat Batam khususnya mendapat kabar gembira bahwa pasokan gas dipastikan tercukupi dan listrik Batam-Bintan tidak terjadi pemadaman. Kabar tersebut didapat setelah diselenggarakan rapat terbatas yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini SKK Migas di Jakarta. cukup menggembirakan karena PLN Batam dan PGN sudah terlebih dahulu menginformasikan bahwa Batam-Bintan akan pemadaman bergilir dan masyarakat sudah mulai resah, banyak juga jadwal pemadaman bergilir yang tersebar di masyarakat dari sumber yang tidak jelas.
“Alhamdulillah Bapak/Ibu sekalian bahwa listrik tidak jadi padam karena pemeliharaan sumur Gas, kami mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang membantu mengusahakan agar pasokan gas aman dan listrik tidak padam. Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas ESDM, teman-teman PGN, Kapolda Kepri atas bantuan untuk mengkomunikasikan masalah ini sehingga sistem kelistrikan Batam-Bintan aman “.Ujar Awaluddin
Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak mengapresiasi usaha PT PLN Batam untuk mengatasi krisis pasokan Gas ini “ Pada kesempatan ini mari kita tepuk tangan untuk PLN Batam karena usahanya sehingga tidak jadi pemadaman bergilir, sekarang ini adalah moment yang krusial menjelang Pemilu bulan April nanti. Tentunya kita harus tetap menjaga Provinsi Kepri tetap kondusif “. Tutur Jumaga
PLN Batam mendapat tambahan pasokan gas sebesar 17 BBTUD dari rencana awal pasokan hanya 14 BBTUD, sehinggan pembangkit PLN Batam yang 70% berbahan bakar gas dapat beroperasi normal. “Sebenarnya pasokan normal pembangkit gas kami sebesar 56-58 BBTUD sekarang kami mendapat 53 BBTUD, kekurangan tersebut kami tutup dengan mengoperasikan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) untuk menambah daya dari kekurangan gas tersebut”. Tutup Awaluddin
(Ril)
Pada penyampaiannya PT PLN Batam yang diwakili oleh Awaluddin Hafid sebagai Direktur Operasi menyampaikan bahwa memang terjadi pemeliharaan sumur gas Grissik oleh pihak Conoco Phillips mulai tanggal 23 Februari sampai dengan 1 Maret 2019 dan kegiatan tersebut dapat menyebabkan pasokan gas ke pembangkit-pembangkit gas di Batam menjadi berkurang sehingga akan terjadi defisit daya dan menimbulkan dampak padam bergilir.
Namun pada tanggal 21 Februari kemarin, PT PLN Batam dan masyarakat Batam khususnya mendapat kabar gembira bahwa pasokan gas dipastikan tercukupi dan listrik Batam-Bintan tidak terjadi pemadaman. Kabar tersebut didapat setelah diselenggarakan rapat terbatas yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat dalam hal ini SKK Migas di Jakarta. cukup menggembirakan karena PLN Batam dan PGN sudah terlebih dahulu menginformasikan bahwa Batam-Bintan akan pemadaman bergilir dan masyarakat sudah mulai resah, banyak juga jadwal pemadaman bergilir yang tersebar di masyarakat dari sumber yang tidak jelas.
“Alhamdulillah Bapak/Ibu sekalian bahwa listrik tidak jadi padam karena pemeliharaan sumur Gas, kami mengucapkan terima kasih kepada semua stakeholder yang membantu mengusahakan agar pasokan gas aman dan listrik tidak padam. Pemerintah Provinsi Kepri melalui Dinas ESDM, teman-teman PGN, Kapolda Kepri atas bantuan untuk mengkomunikasikan masalah ini sehingga sistem kelistrikan Batam-Bintan aman “.Ujar Awaluddin
Ketua DPRD Provinsi Kepri Jumaga Nadeak mengapresiasi usaha PT PLN Batam untuk mengatasi krisis pasokan Gas ini “ Pada kesempatan ini mari kita tepuk tangan untuk PLN Batam karena usahanya sehingga tidak jadi pemadaman bergilir, sekarang ini adalah moment yang krusial menjelang Pemilu bulan April nanti. Tentunya kita harus tetap menjaga Provinsi Kepri tetap kondusif “. Tutur Jumaga
PLN Batam mendapat tambahan pasokan gas sebesar 17 BBTUD dari rencana awal pasokan hanya 14 BBTUD, sehinggan pembangkit PLN Batam yang 70% berbahan bakar gas dapat beroperasi normal. “Sebenarnya pasokan normal pembangkit gas kami sebesar 56-58 BBTUD sekarang kami mendapat 53 BBTUD, kekurangan tersebut kami tutup dengan mengoperasikan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) berbahan bakar MFO (Marine Fuel Oil) untuk menambah daya dari kekurangan gas tersebut”. Tutup Awaluddin
(Ril)