Kwarta5.com Lingga - Kabag Ekonomi Kabupaten Lingga melakukan Sosialisasi tentang distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) Tahun 2019 di Aula gedung pertemuan kecamatan Bakung Serumpun Desa Rejai, Kamis (28/03/2019)
Turut hadir Camat Bakung Serumpun Andi Aziz, kasi Ekbag Bakung Serumpun, serta para pemegang Rekom BBM yang berada di empat Kecamatan diantaranya Kecamatan Senayang, Kecamatan Bakung Serumpun, Kecamatan Temiang Pesisir, dan Kecamatan Katang Bidare
Dari Sekda bagian perekonomian dihadiri oleh Ibu Sumiarsih, didampingi Kasubag Prasarana perekonomian dan SDM, Sumiarsih mengatakan ada beberapa hal secara garis besar yang ingin saya sampaikan ialah Izin mengeluarkan Rekom itu ada di dua OPD terkait diantaranya Dinas Perikanan dan Dinas perhubungan ditambah dengan perekonomian
"Khusus untuk dinas perhubungan itu mereka mengeluarkan rekom pelayaran di laut kalau dinas Perikanan untuk minyak nelayan. Sedangkan untuk bagian ekonomi ini khusus untuk melayani rekom minyak yang didarat, adapun jenis bbm yang distribusi di Linga ini diantaranya jenis solar, bensin dan minyak tanah, untuk BBM yang mendapatkan subsidi dari pemerintah ialah solar dan minyak tanah saja, ucap Sumiarsih
"Untuk Kuota BBM di Lingga tahun 2019 ini jenis bensin 8.510 KL, solar 7.013 KL dan untuk minyak tanah 6.629 KL, sedangkan data kebutuhan BBM di lapangan untuk keseluruhan di Lingga 8.045 KL, solar 16.231 KL sedangkan minyak tanah 9.593 KL, Terjadi selisih kekurangan bbm jenis Solar sekitar 9.218 KL, Minyak tanah 2.964 KL sedangkan untuk minyak bensin tidak mengalami kekurangan, untuk mengantisipasi hal ini kami dari Kabag perekonomian sudah berkonsultasi dengan Direksi BPH Migas di Jakarta untuk meminta penambahan kuota bbm untuk Kabupaten Lingga, "lanjutnya
Sebagaimana yang kita ketahui memang ada pemotongan dari pusat untuk bbm bersubsidi sepuluh persen berlaku untuk seluruh Indonesia, dan mudah-mudahan ada penambahan kuota nantinya, namun tidak sepenuhnya kekurangan kuota yang kita usulkan terpenuhi. Dilapangan sistem penyaluran bbm ini tidak terkontrol baik, dan tidak tertib, kami dari Kabag perekonomian kedepannya akan melakukan penertiban supaya lebih baik lagi dan bisa tercapainya tepat sasaran tepat waktu tepat jumlah dan tepat harga, tegasnya
Saya himbaukan bagi pemegang rekom setiap kios BBM wajib memasang papan nama kiosnya dan alat pemadam kebakaran sesuai standar operasional prosedur (SOP) supaya usaha yang kita jalankan sesuai dengan aturan yang berlaku, tutupnya.
(Iwan)
Turut hadir Camat Bakung Serumpun Andi Aziz, kasi Ekbag Bakung Serumpun, serta para pemegang Rekom BBM yang berada di empat Kecamatan diantaranya Kecamatan Senayang, Kecamatan Bakung Serumpun, Kecamatan Temiang Pesisir, dan Kecamatan Katang Bidare
Dari Sekda bagian perekonomian dihadiri oleh Ibu Sumiarsih, didampingi Kasubag Prasarana perekonomian dan SDM, Sumiarsih mengatakan ada beberapa hal secara garis besar yang ingin saya sampaikan ialah Izin mengeluarkan Rekom itu ada di dua OPD terkait diantaranya Dinas Perikanan dan Dinas perhubungan ditambah dengan perekonomian
"Khusus untuk dinas perhubungan itu mereka mengeluarkan rekom pelayaran di laut kalau dinas Perikanan untuk minyak nelayan. Sedangkan untuk bagian ekonomi ini khusus untuk melayani rekom minyak yang didarat, adapun jenis bbm yang distribusi di Linga ini diantaranya jenis solar, bensin dan minyak tanah, untuk BBM yang mendapatkan subsidi dari pemerintah ialah solar dan minyak tanah saja, ucap Sumiarsih
"Untuk Kuota BBM di Lingga tahun 2019 ini jenis bensin 8.510 KL, solar 7.013 KL dan untuk minyak tanah 6.629 KL, sedangkan data kebutuhan BBM di lapangan untuk keseluruhan di Lingga 8.045 KL, solar 16.231 KL sedangkan minyak tanah 9.593 KL, Terjadi selisih kekurangan bbm jenis Solar sekitar 9.218 KL, Minyak tanah 2.964 KL sedangkan untuk minyak bensin tidak mengalami kekurangan, untuk mengantisipasi hal ini kami dari Kabag perekonomian sudah berkonsultasi dengan Direksi BPH Migas di Jakarta untuk meminta penambahan kuota bbm untuk Kabupaten Lingga, "lanjutnya
Sebagaimana yang kita ketahui memang ada pemotongan dari pusat untuk bbm bersubsidi sepuluh persen berlaku untuk seluruh Indonesia, dan mudah-mudahan ada penambahan kuota nantinya, namun tidak sepenuhnya kekurangan kuota yang kita usulkan terpenuhi. Dilapangan sistem penyaluran bbm ini tidak terkontrol baik, dan tidak tertib, kami dari Kabag perekonomian kedepannya akan melakukan penertiban supaya lebih baik lagi dan bisa tercapainya tepat sasaran tepat waktu tepat jumlah dan tepat harga, tegasnya
Saya himbaukan bagi pemegang rekom setiap kios BBM wajib memasang papan nama kiosnya dan alat pemadam kebakaran sesuai standar operasional prosedur (SOP) supaya usaha yang kita jalankan sesuai dengan aturan yang berlaku, tutupnya.
(Iwan)