Kwarta5.com Lingga - Dari Hasil bincang bersama Ketue tim peneliti Faperika Unri Dr. Ir. Eddiwan. M.Sc. Senin malam (29/7/2019).
Dalam rangka menjawab visi Bupati Lingga H. Allias Wello untuk meningkatkan produksi Prikanan di Kabupaten Lingga. Dinas Perikanan Kabupaten Lingga sudah melengkapi dokumen persyaratan tambak udang.
"Masterplannya sudah, FS nya sudah,
DED nya sudah, bisnis plan juga sudah.
Sekarang sedang menyelesaikan dokumen lingkungan"ujar salah satu dosen UNRI ini.
Konsepnye Tambak operasi ade limbah dari sisa makanan di buang ke bakau jadi pupuk organik bakau. Kalau bakau subur, akan jadi makanan udang dan kepiting.
Tambak dibuat 200 meter dari pantai.
Magrove dijadikan kawasan konservasi berbasis wisata (wisata mangrove)
Desain yang kita bangun itu tambak yang berbasis lingkungan.
"Harapan kedepan tambak udang ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, menjadikan magrove sebagai kawasan konservasi daerah dan habitat perkembangan udang dan kepiting"tuturnya
Kawasan 47 hektar yang di maksud termasuk tambak, taman, dan irigasi.
"Rencana akhir tahun 2019 ini ada 75 desa yang akan dijadikan desa nelayan yang berbasis pembenihan ikan, nanti kedepan masyarakat tidak kesulitan lagi mencari benih ikan"tutupnya
(Iwan)
Dalam rangka menjawab visi Bupati Lingga H. Allias Wello untuk meningkatkan produksi Prikanan di Kabupaten Lingga. Dinas Perikanan Kabupaten Lingga sudah melengkapi dokumen persyaratan tambak udang.
"Masterplannya sudah, FS nya sudah,
DED nya sudah, bisnis plan juga sudah.
Sekarang sedang menyelesaikan dokumen lingkungan"ujar salah satu dosen UNRI ini.
Konsepnye Tambak operasi ade limbah dari sisa makanan di buang ke bakau jadi pupuk organik bakau. Kalau bakau subur, akan jadi makanan udang dan kepiting.
Tambak dibuat 200 meter dari pantai.
Magrove dijadikan kawasan konservasi berbasis wisata (wisata mangrove)
Desain yang kita bangun itu tambak yang berbasis lingkungan.
"Harapan kedepan tambak udang ini untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, menjadikan magrove sebagai kawasan konservasi daerah dan habitat perkembangan udang dan kepiting"tuturnya
Kawasan 47 hektar yang di maksud termasuk tambak, taman, dan irigasi.
"Rencana akhir tahun 2019 ini ada 75 desa yang akan dijadikan desa nelayan yang berbasis pembenihan ikan, nanti kedepan masyarakat tidak kesulitan lagi mencari benih ikan"tutupnya
(Iwan)