Kwarta5.com BATAM - Terkait dugaan perampasan Handphone oknum pewarta Media Online BURUHTODAY.com yang dilakukan oleh HRD perusahaan PT Latitude Industries saat meliput di Disnaker Batam segera di laporkan ke pihak berwajib karena dinilai melanggar kebebasan pers saat menjalankan profesinya.
Hal di itu diungkapkan Liver Gordon Hutauruk selaku pimpinan redaksi media online Buruhtoday.com setelah menemui saksi dari pihak luar yang melihat kejadian perampasan HP milik pewartanya dan menghapus foto-foto.
"Saya telah bertemu dengan salah satu saksi yang juga seorang Lowyer yang melihat kejadian, dan beliau (lowyer-red) itu siap memberikan keterangan apabila dibutuhkan pihak berwajib," ujarnya, Senin (12/8/2019).
Gordon mengaku hingga saat ini pihak manajemen PT Latitude Industries belum ada menemui pihaknya untuk mengklarifikasi kajadian tersebut, bahkan saat salah satu oknum pewarta nya hendak mengkonfirmasi kejadian itu ke kantor perusahaan yang beralamat di kawasan Bintang Industri Tanjung Uncang, pihak security kawasan menyebutkan tidak berani mengizinkan untuk masuk apabila tidak ada surat dari perusahaan dimaksud.
"Oh pak. Kami tak berani, biasanya harus ada surat dari pihak perusahaan PT tersebut. kami sebagai bawahan tidak berani, Coba ke chief kami aja kordinasinya, lebih bagus pak" ungkap Gordon, menirukan percakapan pewartanya dengan security pihak kawasan Bintang Industri.
Lebih lanjut, Gordon pun sangat menyayangkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Batam yang mana CC-TV di gedung Disnaker itu mengalami kerusakan, sehingga apabila terjadi sesuatu di gedung Disnaker tersebut tidak dapat terekam.
"Saya sudah konfirmasi ke Kadisnaker terkait CCTV itu, tapi jawaban beliau sangat tidak memuaskan, katanya CCTV itu ngak hidup lagi," pungkas Gordon, senada kesal.
Sumber : Buruh today.com
Hal di itu diungkapkan Liver Gordon Hutauruk selaku pimpinan redaksi media online Buruhtoday.com setelah menemui saksi dari pihak luar yang melihat kejadian perampasan HP milik pewartanya dan menghapus foto-foto.
"Saya telah bertemu dengan salah satu saksi yang juga seorang Lowyer yang melihat kejadian, dan beliau (lowyer-red) itu siap memberikan keterangan apabila dibutuhkan pihak berwajib," ujarnya, Senin (12/8/2019).
Gordon mengaku hingga saat ini pihak manajemen PT Latitude Industries belum ada menemui pihaknya untuk mengklarifikasi kajadian tersebut, bahkan saat salah satu oknum pewarta nya hendak mengkonfirmasi kejadian itu ke kantor perusahaan yang beralamat di kawasan Bintang Industri Tanjung Uncang, pihak security kawasan menyebutkan tidak berani mengizinkan untuk masuk apabila tidak ada surat dari perusahaan dimaksud.
"Oh pak. Kami tak berani, biasanya harus ada surat dari pihak perusahaan PT tersebut. kami sebagai bawahan tidak berani, Coba ke chief kami aja kordinasinya, lebih bagus pak" ungkap Gordon, menirukan percakapan pewartanya dengan security pihak kawasan Bintang Industri.
Lebih lanjut, Gordon pun sangat menyayangkan Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) kota Batam yang mana CC-TV di gedung Disnaker itu mengalami kerusakan, sehingga apabila terjadi sesuatu di gedung Disnaker tersebut tidak dapat terekam.
"Saya sudah konfirmasi ke Kadisnaker terkait CCTV itu, tapi jawaban beliau sangat tidak memuaskan, katanya CCTV itu ngak hidup lagi," pungkas Gordon, senada kesal.
Sumber : Buruh today.com