Kwarta5.com Lingga -Perayaan Hari Kelapa Sedunia dalam bentuk festival merupakan momentum untuk membangun kesadaran kita akan pentingnya tanaman kelapa di Kabupaten Lingga.
Kabupaten Lingga telah mengukir sejarah dengan berhasil menggelar event bertaraf internasional dengan mampu menjadi tuan rumah pada Festival Kelapa Internasional ke-2 pada tahun lalu yang pada saat itu sempat meraih rekor MURI dalam pembuatan lukisan potret Presiden Jokowi dari sabut kelapa dengan ukuran 3,6 meter x 4,8 meter. Rekor MURI pembuatan sofa terpanjang dari sabut kelapa, serta menghasilkan “MoU Pilot Project Kerjasama Regional Kabinet Coconut Golden Triangle (CGT)”. Minggu (15/9/2019).
Belajar dari sukses festival sebelumnya, Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali menggelar Festival Kelapa Internasional ke-3 pada tanggal 14 hingga 17 September 2019. Lokasi yang dipilih tidak tanggung-tanggung, yakni di taman ujung Sukasada (Sukasada Water Palace) yang merupakan salah satu objek wisata utama di Kabupaten Karang Asem.
Taman ujung itu sendiri adalah taman rekreasi yang dibangun pada tahun 1909 oleh raja terakhir Karang Asem, Ida Anak Agung Anglurah Ketut Karang Asem. Saat itu dibangun sebagai tempat peristirahatan dan pemandian keluarga kerajaan serta untuk menjamu para tetamu. Gelaran event ini juga diselaraskan dengan festival Subak Karang Asem ke-3.
Memandang pentingnya acara ini, Bupati Lingga langsung memimpin rombongan sebanyak 20 orang yang terdiri dari OPD Pariwisata, Pertanian, Disperin-UKM, PTSP, Kominfo dan Humas, Dekranasda dan PKK serta memberikan briefing sebelum keberangkatan untuk menyukseskan acara ini. Apatahlagi beliau yang jabatannya sebagai Wakil Ketua, sekaligus Sekjen KOPEK yang beranggotakan 248 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Festival Kelapa ini merupakan ajang pertemuan para pelaku bisnis, asosiasi anggota KOPEK, petani, pengrajin industri kelapa, akademisi, duta besar negara sahabat dan para pengusaha dari Hainan Cina, India, Sri Lanka, Balipalma, dari Kementerian Pertanian, serta dari Coconot Research Centre University of Muhammadiyah Purwokerto.
Berbagai kegiatan digelar selama Festival Kelapa ini, mulai dari rapat teknis KOPEK tahun 2019, seminar kelapa internasional, lomba stand pameran, lomba asah terampil Subak, temu bisnis kelapa internasional, temu kemitraan usaha, serta berbagai pagelaran seni budaya lainnya.
Para peserta dimanjakan oleh view alam yang sangat indah dan asri. Arsitektur ornamen bangunan tua dengan latar belakang perbukitan ditambah dengan terpaan angin dengan suasana yang segar dan dingin, membuat peserta terlepas dari beban pikiran akan rutinitas kerja, apatah lagi dari atas ketinggian, para tamu undangan disuguhi dengan pemandangan resort Taman Surgawi dengan keindahan laut yagn letaknya di tepi pantai ujung Timur Amlapura ibu kota Karang Asem.
Pada pameran Festival Kelapa yang diikuti sebanyak 40 stand dari berbagai Kabupaten/Kota, Asosiasi dan lain sebagainya, Pemkab Lingga mengambil bagian dengan menampilkan produk unggulan serta potensi daerah, dengan menampilkan produk dari sentra IKM kelapa. Adapun produk-produk tersebut adalah tempurung, sabut kelapa, sampai kepada Batik Lingga yang memiliki motif dan corak khas kearifan lokalnya.
Sebelum acara peresmian Festival Kelapa dimulai, para peserta disuguhi dengan ragam tanaman hias, sayur-sayuran dan tanaman buah-buahan sepanjang jalan yang dilalui dengan penataan yang apik dan indah.
Pada kesempatan ini, para Bupati melakukan penanaman bibit kelapa sebanyak 18 jenis varietas yang tanaman ini nantinya akan dijadikan sebagai cikal bakal ‘Taman Mini Kelapa Indonesia’.
Setelah acara penanaman bibit kelapa ini, peserta diarahkan untuk meninjau patung sabut kelapa ‘Samudra Mantana’ yang mengisahkan tentang perputaran Giri Mandala oleh para Dewata bersama para Asura/Raksasa untuk mendapatkan tirta suci amerta yang dapat memberikan keabadian.
Pada sambutan pembukaan acara Festival Kelapa Internasional ke-3 ini, di buka Secara langsung Bupati Karang Asem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos, M.AP.
(Iwan)
Kabupaten Lingga telah mengukir sejarah dengan berhasil menggelar event bertaraf internasional dengan mampu menjadi tuan rumah pada Festival Kelapa Internasional ke-2 pada tahun lalu yang pada saat itu sempat meraih rekor MURI dalam pembuatan lukisan potret Presiden Jokowi dari sabut kelapa dengan ukuran 3,6 meter x 4,8 meter. Rekor MURI pembuatan sofa terpanjang dari sabut kelapa, serta menghasilkan “MoU Pilot Project Kerjasama Regional Kabinet Coconut Golden Triangle (CGT)”. Minggu (15/9/2019).
Belajar dari sukses festival sebelumnya, Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (KOPEK), bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Karang Asem Provinsi Bali menggelar Festival Kelapa Internasional ke-3 pada tanggal 14 hingga 17 September 2019. Lokasi yang dipilih tidak tanggung-tanggung, yakni di taman ujung Sukasada (Sukasada Water Palace) yang merupakan salah satu objek wisata utama di Kabupaten Karang Asem.
Taman ujung itu sendiri adalah taman rekreasi yang dibangun pada tahun 1909 oleh raja terakhir Karang Asem, Ida Anak Agung Anglurah Ketut Karang Asem. Saat itu dibangun sebagai tempat peristirahatan dan pemandian keluarga kerajaan serta untuk menjamu para tetamu. Gelaran event ini juga diselaraskan dengan festival Subak Karang Asem ke-3.
Memandang pentingnya acara ini, Bupati Lingga langsung memimpin rombongan sebanyak 20 orang yang terdiri dari OPD Pariwisata, Pertanian, Disperin-UKM, PTSP, Kominfo dan Humas, Dekranasda dan PKK serta memberikan briefing sebelum keberangkatan untuk menyukseskan acara ini. Apatahlagi beliau yang jabatannya sebagai Wakil Ketua, sekaligus Sekjen KOPEK yang beranggotakan 248 Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Festival Kelapa ini merupakan ajang pertemuan para pelaku bisnis, asosiasi anggota KOPEK, petani, pengrajin industri kelapa, akademisi, duta besar negara sahabat dan para pengusaha dari Hainan Cina, India, Sri Lanka, Balipalma, dari Kementerian Pertanian, serta dari Coconot Research Centre University of Muhammadiyah Purwokerto.
Berbagai kegiatan digelar selama Festival Kelapa ini, mulai dari rapat teknis KOPEK tahun 2019, seminar kelapa internasional, lomba stand pameran, lomba asah terampil Subak, temu bisnis kelapa internasional, temu kemitraan usaha, serta berbagai pagelaran seni budaya lainnya.
Para peserta dimanjakan oleh view alam yang sangat indah dan asri. Arsitektur ornamen bangunan tua dengan latar belakang perbukitan ditambah dengan terpaan angin dengan suasana yang segar dan dingin, membuat peserta terlepas dari beban pikiran akan rutinitas kerja, apatah lagi dari atas ketinggian, para tamu undangan disuguhi dengan pemandangan resort Taman Surgawi dengan keindahan laut yagn letaknya di tepi pantai ujung Timur Amlapura ibu kota Karang Asem.
Pada pameran Festival Kelapa yang diikuti sebanyak 40 stand dari berbagai Kabupaten/Kota, Asosiasi dan lain sebagainya, Pemkab Lingga mengambil bagian dengan menampilkan produk unggulan serta potensi daerah, dengan menampilkan produk dari sentra IKM kelapa. Adapun produk-produk tersebut adalah tempurung, sabut kelapa, sampai kepada Batik Lingga yang memiliki motif dan corak khas kearifan lokalnya.
Sebelum acara peresmian Festival Kelapa dimulai, para peserta disuguhi dengan ragam tanaman hias, sayur-sayuran dan tanaman buah-buahan sepanjang jalan yang dilalui dengan penataan yang apik dan indah.
Pada kesempatan ini, para Bupati melakukan penanaman bibit kelapa sebanyak 18 jenis varietas yang tanaman ini nantinya akan dijadikan sebagai cikal bakal ‘Taman Mini Kelapa Indonesia’.
Setelah acara penanaman bibit kelapa ini, peserta diarahkan untuk meninjau patung sabut kelapa ‘Samudra Mantana’ yang mengisahkan tentang perputaran Giri Mandala oleh para Dewata bersama para Asura/Raksasa untuk mendapatkan tirta suci amerta yang dapat memberikan keabadian.
Pada sambutan pembukaan acara Festival Kelapa Internasional ke-3 ini, di buka Secara langsung Bupati Karang Asem I Gusti Ayu Mas Sumatri, S.Sos, M.AP.
(Iwan)