Kwarta5.com Lingga - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Lingga bersama Balai Veteriner (BVet) Bukittinggi melakukan kegiatan monitoring penyakit Avian Influenza (AI) atau penyakit flu burung dan penyakit rabies di Kabupaten Lingga.
Kegiatan tersebut dilakukan mulai tanggal 4 hingga 6 September 2019.
Kegiatan ini Rutin dilaksanakan 2x dalam Satu tahun dalam melakukan Pengambilan sampling, Pada Hewan/Ternak dalam pemantauan dan pengawasan PMHS (Menular Hewan Strategis) / Zoonosis. Dimana Kepri-Lingga Termasuk Wilayah Kerja Bvet Bukittinggi dalam melakukan Surveilans dan Pemantauan mereka.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Siswadi, AKS melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. Teuku Taufik Ardiansyah menyampaikan,
“kegiatan ini rutin dilakukan untuk pengendalian dan penanggulangan penyakit pada hewan khususnya penyakit flu burung dan penyakit rabies”, ungkapnya Jum’at (6/9/2019).
Dia mengatakan, penyakit flu burung pernah ditemukan positif pada unggas di Kabupaten Lingga pada tahun 2011 lalu.
Kejadiannya sudah cukup lama.
Oleh karena itu, saat ini, pihaknya kembali mengantisipasi dengan mengambil sampel pada ayam. Kurang lebih 150 sampel swab ayam dan lingkungannya diambil dari 35 peternak serta pedagang ayam potong yang tersebar di tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga, seperti Kecamatan Singkep, Singkep Barat dan Singkep Pesisir.
Namun demikian lanjutnya, sampel ini akan diuji di laboratorium BVet Bukittinggi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Selain memonitoring penyakit flu burung, dia menyebut, penyakit lain juga dilakukan monitoring seperti penyakit rabies dan penyakit Hog Cholera.
“Kita juga mengambil sampel darah pada 15 ekor babi dari 3 orang peternak di wilayah Kel. Dabo Lama tepatnya di daerah Tanah Sejuk, Kecamatan Singkep,” terangnya.
Kendati tidak ditemukan kasus klinis flu burung dan rabies, dia mengimbau warga tetap peduli akan kesehatan hewan.
Jika ada hewan misalkan ayam atau babi yang mati mendadak atau terkena gigitan anjing, sebaiknya diperiksakan sedini mungkin.
“Sejauh ini tidak ditemukan kasus klinis positif flu burung,” ujarnya sembari berharap Kabupaten Lingga dan Provinsi Kepri umumnya bisa dicanangkan sebagai kawasan bebas dari penyakit flu burung tersebut.
Di tempat terpisah, Fery warga Desa Berindat selaku peternak ayam saat di konfirmasi media infolingga.net mengatakan bahwa memang benar ada tim dari Bvet Bukittinggi dan Dinas Pertanian yang datang ke rumahnya dengan tujuan pengambilan sampel pada ternak ayamnya.
“Benar, ada Dokter Hewan dari Bukittinggi dan Dari Dinas Pertanian ke rumah saya, mereka melakukan pengambilan sampel pada ternak saya, seperti kotoran, tempat makan dan minum ternak ayam milik saya”, ungkap Fery.
“Semoga ketika di uji di laboratorium nanti Kondisi dan lingkungan ternak kami bisa dinyatakan baik, sehat dan aman dari segala macam penyakit”, harapnya.
(Iwan)
Kegiatan tersebut dilakukan mulai tanggal 4 hingga 6 September 2019.
Kegiatan ini Rutin dilaksanakan 2x dalam Satu tahun dalam melakukan Pengambilan sampling, Pada Hewan/Ternak dalam pemantauan dan pengawasan PMHS (Menular Hewan Strategis) / Zoonosis. Dimana Kepri-Lingga Termasuk Wilayah Kerja Bvet Bukittinggi dalam melakukan Surveilans dan Pemantauan mereka.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Siswadi, AKS melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Drh. Teuku Taufik Ardiansyah menyampaikan,
“kegiatan ini rutin dilakukan untuk pengendalian dan penanggulangan penyakit pada hewan khususnya penyakit flu burung dan penyakit rabies”, ungkapnya Jum’at (6/9/2019).
Dia mengatakan, penyakit flu burung pernah ditemukan positif pada unggas di Kabupaten Lingga pada tahun 2011 lalu.
Kejadiannya sudah cukup lama.
Oleh karena itu, saat ini, pihaknya kembali mengantisipasi dengan mengambil sampel pada ayam. Kurang lebih 150 sampel swab ayam dan lingkungannya diambil dari 35 peternak serta pedagang ayam potong yang tersebar di tiga Kecamatan yang ada di Kabupaten Lingga, seperti Kecamatan Singkep, Singkep Barat dan Singkep Pesisir.
Namun demikian lanjutnya, sampel ini akan diuji di laboratorium BVet Bukittinggi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Selain memonitoring penyakit flu burung, dia menyebut, penyakit lain juga dilakukan monitoring seperti penyakit rabies dan penyakit Hog Cholera.
“Kita juga mengambil sampel darah pada 15 ekor babi dari 3 orang peternak di wilayah Kel. Dabo Lama tepatnya di daerah Tanah Sejuk, Kecamatan Singkep,” terangnya.
Kendati tidak ditemukan kasus klinis flu burung dan rabies, dia mengimbau warga tetap peduli akan kesehatan hewan.
Jika ada hewan misalkan ayam atau babi yang mati mendadak atau terkena gigitan anjing, sebaiknya diperiksakan sedini mungkin.
“Sejauh ini tidak ditemukan kasus klinis positif flu burung,” ujarnya sembari berharap Kabupaten Lingga dan Provinsi Kepri umumnya bisa dicanangkan sebagai kawasan bebas dari penyakit flu burung tersebut.
Di tempat terpisah, Fery warga Desa Berindat selaku peternak ayam saat di konfirmasi media infolingga.net mengatakan bahwa memang benar ada tim dari Bvet Bukittinggi dan Dinas Pertanian yang datang ke rumahnya dengan tujuan pengambilan sampel pada ternak ayamnya.
“Benar, ada Dokter Hewan dari Bukittinggi dan Dari Dinas Pertanian ke rumah saya, mereka melakukan pengambilan sampel pada ternak saya, seperti kotoran, tempat makan dan minum ternak ayam milik saya”, ungkap Fery.
“Semoga ketika di uji di laboratorium nanti Kondisi dan lingkungan ternak kami bisa dinyatakan baik, sehat dan aman dari segala macam penyakit”, harapnya.
(Iwan)