Kwarta5.com Lingga - Terkait Kapal Mv Arena II yang sempat tidak menjalankan rute tujuan Tanjungpinag - Pancur, Bos MV Arena II Ayong Angkat bicara. Sabtu (7/9/2019).
Ayong Salah satu pemlik armada mengatakan bahwa ia bukannya tidak konsisten mengenai tidak beroperasi kapal Arena II tujuan Tanjungpinang - Pancur tersebut tetapi ada berbagai Aspek yang harus pertimbangkan
Diantaranya intensitas penumpang yang tidak memadai pada rute tersebut sehingga kecuali pada hari besar seperti mudik lebaran maupun libur nasional saja mengalami peningkatan intensitas penumpang kalau hari biasa hanya 2 sampai tiga orang saja, ucapnya" Uajar Ayong
"Di rute itu ada juga operator kapal lain jadi kompetitor dengan pengaturan jadwal keberangkatan tidak efektif, kalau terus kami paksakan dengan pengeluaran tidak sesuai dengan pemasukan bagi perusahaan otomatis kami akan bangkrut", ungkap Ayong Kepada Kwarta5.com
Terpisah Mustazar, salah seorang tokoh masyarakat menganggapi masalah tersebut mengatakan, Kalau satu hari dua sampai tiga kapal masuk route Tanjungpinang - Pancur, jelas tidak menutup operasiinal kapal.
"Kita tahu betul, operator Arena II sudah lama bertahan dengan route ini, berharap ada pengaturan jadwal dari dishub, ternyata sampai hari ini tak ada.
yang kita tau hanya Arena II yang mau masuk desa Mensanak, Operator lain tidak mau akhirnya ketika Arena II tidak masuk, maka dampaknya ke masyarakat Mensanak"Ungkap Mustazar
Lebih lanjut lagi katanya Dishub provinsi harus dapat mengatur route Tanjungpinang - Pancur, jangan terjadi hukum rimba yang kuat bertahan yang lemah mundur, tapi masyarakat dirugikan,"Tegas Mustazar.
Pantauan Kwarta5.com di lapangan dengan tidak beroperasinya operator kapal Arena II tersebut sangat merugikan masyarakat yang mau berangkat ke Tanjungpinang, maupun Kabupaten Daik Lingga terkhususnya warga desa mensanak kecamatan katang bidare, sangat diharapkan pemerintah provinsi kepri maupun kabupaten melaui Dinas perhubungan segera mencari solusinya.
(Iwan)
Ayong Salah satu pemlik armada mengatakan bahwa ia bukannya tidak konsisten mengenai tidak beroperasi kapal Arena II tujuan Tanjungpinang - Pancur tersebut tetapi ada berbagai Aspek yang harus pertimbangkan
Diantaranya intensitas penumpang yang tidak memadai pada rute tersebut sehingga kecuali pada hari besar seperti mudik lebaran maupun libur nasional saja mengalami peningkatan intensitas penumpang kalau hari biasa hanya 2 sampai tiga orang saja, ucapnya" Uajar Ayong
"Di rute itu ada juga operator kapal lain jadi kompetitor dengan pengaturan jadwal keberangkatan tidak efektif, kalau terus kami paksakan dengan pengeluaran tidak sesuai dengan pemasukan bagi perusahaan otomatis kami akan bangkrut", ungkap Ayong Kepada Kwarta5.com
Terpisah Mustazar, salah seorang tokoh masyarakat menganggapi masalah tersebut mengatakan, Kalau satu hari dua sampai tiga kapal masuk route Tanjungpinang - Pancur, jelas tidak menutup operasiinal kapal.
"Kita tahu betul, operator Arena II sudah lama bertahan dengan route ini, berharap ada pengaturan jadwal dari dishub, ternyata sampai hari ini tak ada.
yang kita tau hanya Arena II yang mau masuk desa Mensanak, Operator lain tidak mau akhirnya ketika Arena II tidak masuk, maka dampaknya ke masyarakat Mensanak"Ungkap Mustazar
Lebih lanjut lagi katanya Dishub provinsi harus dapat mengatur route Tanjungpinang - Pancur, jangan terjadi hukum rimba yang kuat bertahan yang lemah mundur, tapi masyarakat dirugikan,"Tegas Mustazar.
Pantauan Kwarta5.com di lapangan dengan tidak beroperasinya operator kapal Arena II tersebut sangat merugikan masyarakat yang mau berangkat ke Tanjungpinang, maupun Kabupaten Daik Lingga terkhususnya warga desa mensanak kecamatan katang bidare, sangat diharapkan pemerintah provinsi kepri maupun kabupaten melaui Dinas perhubungan segera mencari solusinya.
(Iwan)