Ketua HMKKB Soni J.S melalui pesan singkat Whatsapp kepad Media Kwarta5.com mengatakan. Senin (18/11/2019)," Perizinan harus terlebih dahulu di kantongi sebelum aktivitas berjalan, namun hari ini berbanding terbalik, perizinan belum selesai namun aktivitas sudah berjalan ini kan sudah menyalahi aturan. Kami meminta pihak terkait untuk segera menindak lanjuti hal tersebut, kata Soni salah satu mahasiswa yang berkuliah di umrah ini,"ucapnya.
Selain itu ia juga mempertanyakan kesesuaian ruang jika ingin di bangun taman rekreasi, kajian ny seperti ap?kami menghawatirkan pembangunan ini hanya kedok saja untuk meraut sumber daya mineral yang ada di pulau tersebut, Seperti yang pernah kejadian penambangan bijih besi berkedok resort di Pulau Temiang, Desa Temiang, Kabupaten Lingga.
Namun, apa yang terjadi bukannya melanjutkan pembangunan usaha pariwisata di sana, perusahaan malah melakukan penambangan biji besi di lokasi tersebut. Alasannya sederhana, mereka menemukan bijih besi dalam proses pembangunan resort. Alhasil, bijih besi pun sudah diekspor perusahaan itu.
"Pembangunan resort beserta villa-villanya tak dilanjutkan sampai sekarang, kejadian yang seperti ini lah yang tidak kami inginkan. Maka dari itu kami HMKKB akan terus mengawal proses pembangunan agar benar-benar dibangun dengan sebagai mana mestinya."tutupnya
(Iwan)