Kwarta5.com Lingga - Proyek Embung Serbaguna di Kabupaten Lingga,yang berlokasi di Kelurahan Raya di Pulau Singkepsedang dalam pelaksanaan di tahun 2019 ini, merupakan usulan pemerintah Kabupaten Lingga kepada Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jendral Sumber Daya Air SNVT,Pelaksana Jaringan,Sumber Daya Air Sumatera IV,salah satu bentuk upaya,pemerintah pusat dalam melakukan langkah konservasi,dan pemenuhan air baku untuk pulau pulau terdepan.
Fungsi proyek ini melihat kondisi kolong yang sangat memprihatinkan dimana selalu terjadi pendangkalan akibat sedimentasi bukit yang ada lokasi rencana Embung Bukit Tumang ini.
Air yang berada di kolong tersebut sudah dilakukan pengujian dan dapat digunakan sebagai air baku dengan pengolahan terlebih dahulu. Potensi wisata juga dapat dimanfaatkan apabila pembangunan embung bukit tumang ini dilakukan ujar Tresno Wiguna, ST sebagai Supervisi Engineer Konsultan Supervisi.
Tresno juga mengatakan bahwa,kegiatan ini masih jauh dari harapan masyarakat sebagai icon wisata, karena fokus kita adalah penanganan embung dan konservasi, untuk itu peran serta masyarakat, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan BWS IV kedepan sama sama untuk mengembangkan untukmenjadikan icon Pariwisata yang berlokasi di Kelurahan Raya.
"Ia mengatakan, Pembangunan yang dilakukan ini adalah untuk memperbaiki kondisi Embung Bukit Tumang yang sudah tersedimentasi, mengembalikan kapasitas embung melakukan proteksi sedimentasi dan penataan kawasan untuk dijadikan konservasi yang memiliki potensi wisata,"Lanjutnya
Garis besar pekerjaan terebut terdiri dari Pembangunan Turap, Jembatan, Jalan akses, Joging Track dan penghijauan, penghijauan yang dimaksud sebagai fungsi konservasi lahan kritis exs Tambang timah.tanaman yang ditanam sudah dilakukan kajian oleh ahli landscape, pemerintah setempat melalui Dinas PUPR Kabupaten Lingga, tokoh masyakat yang sudah teruji keahliannya sebagai ahli Biologi yaitu Bpk. Prof. Firdaus LN, merupakan kelahiran Dabo
"Kita sudah melakukan kajian dan melakukan survey bahwa Kabupaten Lingga ini memiliki keanegaragaman hayati yang cukup banyak. banyak tanaman yang sebenarnya memiliki nilai cukup tinggi,"Tambahnya
Tapi mungkin masyarakat kita tidak mengerti akan hal tersebut bahwa tanaman yang dianggap biasa memiliki nilai yang cukup baik sebagai tanaman hias, tanaman obat, tanaman langka. mudah mudah dengan proyek tersebut masyarakat teredukasi bahwa tanaman yang biasa dilihat sehari hari jika dilakukan penataan, dikembangkan memiliki nilai ekonomis.
Tanaman yang ditanam cukup terbatas mengingat area yang begitu luas dan dana yang terbatas. Harapan kita Kedepan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga memberikan dukungan untuk menambah keindahan dan fasilitas penunjang, menjadikan bahwa Lokasi Embung Bukit Tumang sebagai “Pustaka Keanegaragaman Hayati”
"Dengan menambah varietas/ jenis tanaman langka dan tanaman asli lokal sehingga memiliki potensi wisata. Sehingga daerah ini selain kekayaan sumberdaya geologi, keindahan gunung , hutan, pantai, laut dan memiliki kekayaan alam hayati dan pantas rasanya bahwa Kabupaten ini “Sepotong Surga jatuh ke Lingga"tutupnya
(Iwan)
Fungsi proyek ini melihat kondisi kolong yang sangat memprihatinkan dimana selalu terjadi pendangkalan akibat sedimentasi bukit yang ada lokasi rencana Embung Bukit Tumang ini.
Air yang berada di kolong tersebut sudah dilakukan pengujian dan dapat digunakan sebagai air baku dengan pengolahan terlebih dahulu. Potensi wisata juga dapat dimanfaatkan apabila pembangunan embung bukit tumang ini dilakukan ujar Tresno Wiguna, ST sebagai Supervisi Engineer Konsultan Supervisi.
Tresno juga mengatakan bahwa,kegiatan ini masih jauh dari harapan masyarakat sebagai icon wisata, karena fokus kita adalah penanganan embung dan konservasi, untuk itu peran serta masyarakat, pemerintah daerah juga bekerja sama dengan BWS IV kedepan sama sama untuk mengembangkan untukmenjadikan icon Pariwisata yang berlokasi di Kelurahan Raya.
"Ia mengatakan, Pembangunan yang dilakukan ini adalah untuk memperbaiki kondisi Embung Bukit Tumang yang sudah tersedimentasi, mengembalikan kapasitas embung melakukan proteksi sedimentasi dan penataan kawasan untuk dijadikan konservasi yang memiliki potensi wisata,"Lanjutnya
Garis besar pekerjaan terebut terdiri dari Pembangunan Turap, Jembatan, Jalan akses, Joging Track dan penghijauan, penghijauan yang dimaksud sebagai fungsi konservasi lahan kritis exs Tambang timah.tanaman yang ditanam sudah dilakukan kajian oleh ahli landscape, pemerintah setempat melalui Dinas PUPR Kabupaten Lingga, tokoh masyakat yang sudah teruji keahliannya sebagai ahli Biologi yaitu Bpk. Prof. Firdaus LN, merupakan kelahiran Dabo
"Kita sudah melakukan kajian dan melakukan survey bahwa Kabupaten Lingga ini memiliki keanegaragaman hayati yang cukup banyak. banyak tanaman yang sebenarnya memiliki nilai cukup tinggi,"Tambahnya
Tapi mungkin masyarakat kita tidak mengerti akan hal tersebut bahwa tanaman yang dianggap biasa memiliki nilai yang cukup baik sebagai tanaman hias, tanaman obat, tanaman langka. mudah mudah dengan proyek tersebut masyarakat teredukasi bahwa tanaman yang biasa dilihat sehari hari jika dilakukan penataan, dikembangkan memiliki nilai ekonomis.
Tanaman yang ditanam cukup terbatas mengingat area yang begitu luas dan dana yang terbatas. Harapan kita Kedepan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga memberikan dukungan untuk menambah keindahan dan fasilitas penunjang, menjadikan bahwa Lokasi Embung Bukit Tumang sebagai “Pustaka Keanegaragaman Hayati”
"Dengan menambah varietas/ jenis tanaman langka dan tanaman asli lokal sehingga memiliki potensi wisata. Sehingga daerah ini selain kekayaan sumberdaya geologi, keindahan gunung , hutan, pantai, laut dan memiliki kekayaan alam hayati dan pantas rasanya bahwa Kabupaten ini “Sepotong Surga jatuh ke Lingga"tutupnya
(Iwan)