Kwarta5.com Lingga - Kondisi Jalan Poros Desa Pasir Panjang,Dusun Tukul, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, sangat memperihatinkan, pasalnya akses jalan tersebut semakin parah, apa lagi pas pada musim hujan,dan sulit untuk dilalui kendaraan.
Padahal Jalan poros ini merupakan akses utama antara warga Dusun Tukul,dan warga Desa Pasir Panjang. Kondisi jalan yang memperihatinkan semakin menghambat akses masyarakat yang melewati jalan tersebut, apalagi akses menjadi satu-satunya yang menghubungkan anrara dua desa tersebut.
Ironisnya, jalan yang menghubungkan desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul ini kerusakanya rata, berjarak 4 kilometer.
Saat diguyur hujan ditambah dengan kondisi jalan yang masih berstruktur tanah, semakin mempersulit kendaraan untuk melintas.
Jalan yang hancur itu menjadi keluhan warga."Jalan ini sekarang semakin parah, belobang, apabila turun hujan, sangat sulit dilalui baik kendaraan maupun pejalan kaki," kata Fendi warga Dusun Tukul.
Dikonfrensikan Kwarta5.com. (17/12/2018).Fendi Salah satu masyarakat yang sering melintas di jalan tersebut menuturkan, jalan poros dusun Tukul ini sudah lama,dari tahun 1985. beberapa kali di usulkan Pemkab Lingga mau pun Propinsi, namun belum terealisasi.
”Kami berharap Pemerintah Daerah mau pun Pemeritah Propinsi Kepri khusus nya instansi terkait,semoga tersentuh dan terketuk hati nya terhadap kondisi jalan tersebut, minimal dilakukan pengerasan,”ucap Fendi.
Kades Pasir Panjang Ahadun,juga menyampaikan,jalan poros antara Desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul itu sudah berapa kali kita usulkan melalui Musrenbang,"Karena jalan itu salah satu akses buat perekonomian masyarakat seperti, antar jemput hasil laut,Apa bila masuk musim angin kencang mereka tak susah lagi melewati jalan laut,cukup lewat jalan darat saja,"Lanjut Ahadun.
Memang jalan poros tersebut sudah lama,melalui program padat Karya pada tahun 1985 dulu,namun tak begitu tahan,paling cuma lima sampai enam bulan sudah rusak lagi.
"Satu hal lagi,pertengahan jalan poros antara Desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul itu pusat ibu kota Kecamatan Bakung Serumpun,semoga jalan tersebut secepatnya di rapikan,untuk mempermudah akses tempuh dari Tukul ke kantor Kecamatan dan dari Pasir Panjang ke kantor Kecamatan,"ucapnya
Untuk lahan Pusat Kecamatan Bakung Serumpun sudah kami Hibah kan lahan 4hektar,
"Harapan saya kepada Pemkab Lingga,sebelum masa jabatan saya selaku Kades Pasir berakhir pada 2021,ada tiga ITEM yang saya harap kan dari Pemkab Lingga 1 Jalan Poros Pasir Panjang dan Tukul,2.Dermaga Dusun Mabung,3.Dermaga Pasir Panjang.karna tiga ITEM tersebut tidak bisa kami buat melalui Dana Desa (DD),kami masih perlu membenah lagi desa kami melalui anggaran Dana Desa tersebut,Tutup Ahadun.
(Iwan)
Padahal Jalan poros ini merupakan akses utama antara warga Dusun Tukul,dan warga Desa Pasir Panjang. Kondisi jalan yang memperihatinkan semakin menghambat akses masyarakat yang melewati jalan tersebut, apalagi akses menjadi satu-satunya yang menghubungkan anrara dua desa tersebut.
Ironisnya, jalan yang menghubungkan desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul ini kerusakanya rata, berjarak 4 kilometer.
Saat diguyur hujan ditambah dengan kondisi jalan yang masih berstruktur tanah, semakin mempersulit kendaraan untuk melintas.
Jalan yang hancur itu menjadi keluhan warga."Jalan ini sekarang semakin parah, belobang, apabila turun hujan, sangat sulit dilalui baik kendaraan maupun pejalan kaki," kata Fendi warga Dusun Tukul.
Dikonfrensikan Kwarta5.com. (17/12/2018).Fendi Salah satu masyarakat yang sering melintas di jalan tersebut menuturkan, jalan poros dusun Tukul ini sudah lama,dari tahun 1985. beberapa kali di usulkan Pemkab Lingga mau pun Propinsi, namun belum terealisasi.
”Kami berharap Pemerintah Daerah mau pun Pemeritah Propinsi Kepri khusus nya instansi terkait,semoga tersentuh dan terketuk hati nya terhadap kondisi jalan tersebut, minimal dilakukan pengerasan,”ucap Fendi.
Kades Pasir Panjang Ahadun,juga menyampaikan,jalan poros antara Desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul itu sudah berapa kali kita usulkan melalui Musrenbang,"Karena jalan itu salah satu akses buat perekonomian masyarakat seperti, antar jemput hasil laut,Apa bila masuk musim angin kencang mereka tak susah lagi melewati jalan laut,cukup lewat jalan darat saja,"Lanjut Ahadun.
Memang jalan poros tersebut sudah lama,melalui program padat Karya pada tahun 1985 dulu,namun tak begitu tahan,paling cuma lima sampai enam bulan sudah rusak lagi.
"Satu hal lagi,pertengahan jalan poros antara Desa Pasir Panjang dan Dusun Tukul itu pusat ibu kota Kecamatan Bakung Serumpun,semoga jalan tersebut secepatnya di rapikan,untuk mempermudah akses tempuh dari Tukul ke kantor Kecamatan dan dari Pasir Panjang ke kantor Kecamatan,"ucapnya
Untuk lahan Pusat Kecamatan Bakung Serumpun sudah kami Hibah kan lahan 4hektar,
"Harapan saya kepada Pemkab Lingga,sebelum masa jabatan saya selaku Kades Pasir berakhir pada 2021,ada tiga ITEM yang saya harap kan dari Pemkab Lingga 1 Jalan Poros Pasir Panjang dan Tukul,2.Dermaga Dusun Mabung,3.Dermaga Pasir Panjang.karna tiga ITEM tersebut tidak bisa kami buat melalui Dana Desa (DD),kami masih perlu membenah lagi desa kami melalui anggaran Dana Desa tersebut,Tutup Ahadun.
(Iwan)