Seperti yang kita ketahui, bahwa setiap tahunnya ada saja korban jiwa di Pantai Trikora, Kata Yusdianto, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) LSM Generasi Muda Peduli Tanah Air (GEMPITA) Provinsi Kepri.
Boleh dikatakan setiap tahun pantai Trikora memakan korban jiwa. Sambung Abd. Karim, Ketua LSM Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Provinsi Kepri, Kepada kwarta5.com minggu malam (2/2/2020) di salah satu kedai kopi kawasan Bintan Center Tanjungpinang.
Pemerintah di minta serius tanggapi masalah ini, khususnya Pemkab Bintan.agar Kejadian ini tidak berulang terus menerus. Lanjut Agus, panggilan akrab Abd. Karim.
Ketika ditanyakan apakah Pantai trikora salah satu objek destinasi wisata yang dikelola Pemkab Bintan, keduanya mengatakan akan ditelusuri kedepannya apakah dikelola Pemda atau masyarakat maupun perorangan.
Kejadian ini tentunya tidak akan terulang tiap tahunnya apabila peringatan dini oleh pemerintah karena pada Bulan Desember, Januari dan Februari ombak sangat besar disepanjang pantai tersebut. Papar Agus.
Sejauh ini belum terlihat ada petugas penjaga pantai yang mengawasi pengunjung yang berenang di pantai trikora. Kalau penanganan oleh pemerintah ketika ada laporan korban yang tenggelam itu sudah merupakan tugas pemerintah menurunkan Tim Sar untuk mencari korban yang tenggelam. Timpal Yusdianto pria kelahiran Inhil ini kepada Kwarta5.com
Pencegahan dan himbauan lebih dini serta menempatkan petugas penjaga pantai itu yang terpenting. Larangan keras untuk berenang bila ombak besar. Bukan hanya larangan tertulis yang selama ini dipasang melainkan dijaga dan pengawasan ketat disetiap objek wisata sepanjang pantai trikora. Tutup Yusdianto.
Dengan demikian, kami berharap kedepannya perlu duduk bersama instansi terkait baik Dinas Pariwisata dan SAR untuk mengatasi hal ini agar tidak terulang. Tutup Agus.
Disamping perhatian pemerintah, juga peranan para pengunjung yang datang untuk saling mengingatkan dan mengindahkan himbauan yang sudah dipasang, demi keselamatan bersama.
laporan : Yanto