Kwarta5.com Lingga,- Hari pertama masuk sekolah bagi siswa-siswa di Kabupaten Lingga, baik bagi yang sudah menerapkan PBM dengan tatap muka maupun bagi sekolah yang masih menerapkan BDR, khususnya untuk jenjang dasar (SD/MI).
Khusus untuk sekolah jenjang menengah (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) sudah dibolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka, akan tetapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, menjaga jarak, tidak bersentuhan fisik, mencuci tangan dengan sabun. Hal ini sesuai dengan panduan penyelenggaraan pendidikan di masa transisi new normal yang merubah hasil kesepakatan empat Menteri (Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendag).
Menurut Armain, kepala MTs Aqidatunnajin, pembelajaran di masa transisi ini akan dilaksanakan selama 2 bulan ke depan sejak proses belajar dimulai Senin (13/72020).
"insya Allah kita sudah siap dengan persyaratan pembelajaran tatap muka di masa transisi yang sudah diprasyaratkan oleh pemerintah", jelas Armain.
Sedangkan untuk MTs Aqidatunnajin melaksanakan kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yang akan dilaksanakan selama 3 hari. Dengan mengacu kepada panduan pelaksanaan MATSAMA 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.
Fatia Zulfa, ketua panitia kegiatan mengatakan, untuk kegiatan MATSAMA tahun ini diikuti sebanyak 72 siswa baru yang dibagi ke dalam 4 ruangan. Menurutnya cara ini untuk menjaga jarak yang cukup bagi peserta. Sedangkan untuk materi-materinya sudah ditentukan, yang secara garis besarnya mengacu kepada panduan MATSAMA Tahun 2020 yang keluarkan oleh Kemenag RI, hanya saja menurutnya hal itu dikembangkan lagi sesuai kebutuhan madrasahnya.
"Untuk materinya di antaranya, pengenalan visi misi dan budaya madrasah, pengenalan PBM di madrasah, pengenalan tata tertib siswa, etika komunikasi dengan teman dan guru, etika pergaulan antara siswa laki dan perempuan dan pembiasaan budaya 3S (senyum, salam, sapa)", terang Fatia.
"Sedangkan untuk pementor dan panitia ditangani oleh guru-guru yang sudah ditunjuk", tambahnya.
Fatia juga menjelaskan, pementor dan pemateri yang mengisi kegiatan diminta sesekali menyelingi dengan ice breaking dan games sederhana, dengan tujuan supaya anak-anak tetal semangat mengkuti kegiatan.
"Mudah-mudahan panitia, pementor dan pematerinya juga tetap semangat", harap Fatia dengan senyum
(Iwan)
Khusus untuk sekolah jenjang menengah (SMP/MTs, SMA/MA/SMK) sudah dibolehkan melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka, akan tetapi harus dengan protokol kesehatan yang ketat, memakai masker, menjaga jarak, tidak bersentuhan fisik, mencuci tangan dengan sabun. Hal ini sesuai dengan panduan penyelenggaraan pendidikan di masa transisi new normal yang merubah hasil kesepakatan empat Menteri (Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendag).
Menurut Armain, kepala MTs Aqidatunnajin, pembelajaran di masa transisi ini akan dilaksanakan selama 2 bulan ke depan sejak proses belajar dimulai Senin (13/72020).
"insya Allah kita sudah siap dengan persyaratan pembelajaran tatap muka di masa transisi yang sudah diprasyaratkan oleh pemerintah", jelas Armain.
Sedangkan untuk MTs Aqidatunnajin melaksanakan kegiatan Masa Ta'aruf Siswa Madrasah (MATSAMA), yang akan dilaksanakan selama 3 hari. Dengan mengacu kepada panduan pelaksanaan MATSAMA 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI.
Fatia Zulfa, ketua panitia kegiatan mengatakan, untuk kegiatan MATSAMA tahun ini diikuti sebanyak 72 siswa baru yang dibagi ke dalam 4 ruangan. Menurutnya cara ini untuk menjaga jarak yang cukup bagi peserta. Sedangkan untuk materi-materinya sudah ditentukan, yang secara garis besarnya mengacu kepada panduan MATSAMA Tahun 2020 yang keluarkan oleh Kemenag RI, hanya saja menurutnya hal itu dikembangkan lagi sesuai kebutuhan madrasahnya.
"Untuk materinya di antaranya, pengenalan visi misi dan budaya madrasah, pengenalan PBM di madrasah, pengenalan tata tertib siswa, etika komunikasi dengan teman dan guru, etika pergaulan antara siswa laki dan perempuan dan pembiasaan budaya 3S (senyum, salam, sapa)", terang Fatia.
"Sedangkan untuk pementor dan panitia ditangani oleh guru-guru yang sudah ditunjuk", tambahnya.
Fatia juga menjelaskan, pementor dan pemateri yang mengisi kegiatan diminta sesekali menyelingi dengan ice breaking dan games sederhana, dengan tujuan supaya anak-anak tetal semangat mengkuti kegiatan.
"Mudah-mudahan panitia, pementor dan pematerinya juga tetap semangat", harap Fatia dengan senyum
(Iwan)