Rudi mengatakan jembatan ini tak hanya memudahkan akses masyarakat di kedua pulau tersebut. Tapi juga diharapkan dapat menggerakan ekonomi masyarakat Hinterland tersebut.
"Alhamdulillah hari ini kita resmikan jembatan yang dibangun swasta dan masyarakat. Mudah-mudahan bisa memudahkan anak-anak sekolah kita dan tentunya ekonomi lainya," kata Rudi, Kamis (8/4/2021).
Pemko Batam kata dia sudah merencanakan pembangunan jembatan permanen di lokasi tersebut. Rencananya akan dianggarkan menggunakan APBD tahun 2022 mendatang.
"Sengaja saya bawa Pak Yumasnur (Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Batam) supaya bisa segera ditindaklanjuti," ujarnya.
Jembatan yang diberi nama Raja Mas tersebut memiki tinggi sekitar 4 meter, panjang 6,5 meter dan lebar meter. Selama ini masyarakat di ke dua pulau tersebut hanya bisa diakses dengan menggunakan jalur laut.
"Karena itu mudah-mudaha jembatan ini bisa memudahkan aktivitas kegiatan masyarakat," jelasnya.
Selain meresmikan jembatan tersebut, Rudi juga menyampaikan bahwa Pemko Batam telah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan salat tarawih dan Idul Fitri berjamaah di masjid.
Namun pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan. Meskipun wilayah Hinterland saat ini masuk zona hijau.
"Masker jangan lupa bapak ibu, walau hijau protokol kesehatan harus terus dilaksanakan," ujarnya.
(Ril)