Kwarta5.com Natuna, - Batu Puncak Gunung Ranai yang terletak di sisi Barat Kota Kabupaten Natuna, berjarak sekitar 3,74 Km, dari pusat kota memiliki susunan perbatuan yang indah dengan warna yang unik dan alami pada zaman Purba, yang sudah berusia sekitar ribuan tahun atau jutaan tahun yang lalu kini sedang menjadi perbincangan hangat oleh masyarakat sekitar, karena batu puncak Gunung Ranai tersebut, mengalami longsor (runtuh) namum kejadian ini merupakan murni karena proses Geologi dan atas kehendak Allah yang Maha Kuasa.
Menyingkapi hal tersebut Bupati Natuna Wan Siswandi, Menghimbau kepada masyarakat sekitar lewat Pesan Chat Wahts di beberapa Grup agar selalu untuk berfikiran positif, karena runtuhnya batu puncak gunung Ranai ini merupakan kehendak Allah SWT, dan tidak untuk di perdebatkan maupun di besar-besarkan namum di setiap kejadian pasti akan ada hikmahnya maka perlu adanya pikiran yang positif dan memohon atau berdo'a kepada Allah SWT, supaya terhindar dari musibah Sabtu 5 Juni 2021.Pukul 19,30 Wib.
"Ia juga berharap ini suatu bertanda baik yang harus kita syukuri, namum kalau ini sebaliknya maka harus memperkuat keimanan dan ke islaman kepada Allah SWT, semoga atas ijin Allah yang maha kuasa kita semua di beri keselamatan di dunia dan akhirat,"Papar Wan Siswandi.
Masih Wan Siawandi, menambahkan Batu puncak Gunung Ranai yang terjadi longsor tersebut bukan yang pertama kali terjadi di Provinsi Kepulauan Riau beberapa tahun yang lalu juga pernah terjadi longsor salah satunya di Pulau Daik Kabupaten Lingga yang memiliki Gunung bercabang tiga.
Sehingga sempat memiliki pantun Gunung Cabang Tiga, namum atas ijin Allah yang maha Kuasa Gunung yang bercabang tiga tersebut juga mengalami longsor (runtuh) sehingga saat ini Gunung tersebut bercabang Dua,"artinya semua alam semesta dan isinya bisa terjadi longsor atas ijin Allah,"Ungkap Wan Siswandi.
(Ham)