Kwarta5.com Lingga,- Pemerintah Kabupaten Lingga sepertinya tidak ingin cepat puas dengan beberapa program yang telah berjalan, melalui 4 sektor unggulan, lanjutan dari program bupati sebelumnya, Bupati Lingga M. Nizar dan Wakil Bupati Lingga Neko Wesha Pawelloy mulai memproritaskan bidang pertanian dan peternakan, Kamis (09/06/22).
Melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga yang merupakan leading sector di bidang pertanian mulai menata fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di Kabupaten Lingga demi menggenjot sektor tersebut.
Hal itu bisa dilihat dari mulai akan diaktifkan nya kembali fungsi Puskeswan, adapun ketiga Puskeswan tersebut yakni, Puskeswan Desa Sungai Buluh, Musai dan Puskeswan Desa Sungai Besar.
Khusus untuk 1 unit Kawasan Pertanian dan Peternakan Terpadu yang terletak di Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, nantinya akan ditingkatkan fungsinya menjadi UPTD Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak.
Tentu dengan memanfaatkan Kawasan Pertanian Terpadu (Agro Techno Park) yang merupakan UPTD Perbibitan dan Hijauan Pakan Ternak yang didalamnya tersedia berbagai aktifitas pendukung pertanian, area perkebunan dan peternakan, serta direncanakan sebagai area pengolahan pasca panen yang terletak di daerah Tanah Putih, tepatnya di Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat.
UPTD Perbibitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak ini berkedudukan di bawah dinas dan bertanggungjawab langsung kepada Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.
Adapun tata laksana pemeliharaan di UPTD Tanah Putih ini, secara umum meliputi manajemen kesehatan, manajemen reproduksi dan produksi, manajemen penanganan limbah serta pemasarannya.
Terkait hal tersebut, Gandime Diyanto, ST, M.IP., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga menyampaikan bahwa salah satu tugas dan fungsi UPTD ini adalah untuk melaksanakan pemulihan, produksi dan pemasaran bibit sapi potong.
Yang direncanakan nantinya merupakan tempat Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak sekaligus sebagai kawasan pertanian terpadu milik Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga dengan luas lokasi ± 20 Hektare.
Bahkan untuk manajemen pemeliharaan di UPTD Tanah Putih ini akan memiliki dua sistem, yakni ekstensif (digembalakan) dan intensif (dikandangkan). Ia mengabarkan bahwa, saat ini, telah ada 6 ekor sapi BX (Brahman Cross) sebagai cikal bakal tahap awal pengembangan sapi di lokasi UPT Tanah Putih tersebut.
"Sebenarnya kita meneruskan program pada masa Kepemimpinan Bupati terdahulu yakni Awe dan Nizar, yang kemudian dilanjutkan sebagai program unggulan pada periode Nizar dan Neko. Selanjutnya untuk sapi ini, jika kita hitung-hitung sederhana saja, jika kita memiliki minimal 50 ekor indukan, tiap tahun secara bersiklus bisa melahirkan 60 % anak paling tidak 30 ekor tiap tahunnya," kata Gandime beberapa waktu lalu.
Untuk diketahui bahwa saat ini jumlah kandang yang tersedia di UPTD Tanah Putih ada sebanyak 11 (sebelas) unit kandang dan masing-masing kandang dapat memuat 20 ekor lembu, jadi keseluruhannya ada sekitar 200 lebih ekor lembu yang bisa dipelihara.
Langkah ini sekaligus merupakan upaya Pemerintah Kabupaten Lingga dalam pengembangan sektor peternakan, serta untuk memastikan ketersediaan bibit ternak dikedepannya, yang diharapkan bisa berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan pembelian bibit ternak sapi dari luar daerah.
Mantan Camat Lingga Timur ini optimis, langkah tersebut akan mampu meningkatkan populasi dan produktifitas ternak, lebih-lebih lagi jika dikelola dengan optimal.
Ke depan, Pemkab Lingga ditargetkan mampu mendistribusikan bibit ternak setiap tahunnya kepada kelompok – kelompok ternak masyarakat, usaha perorangan hingga korporasi, demikian di unggkapkannya pada Senin (06/06/2022) siang di ruang kerjanya.
"Ada kelompok ternak baru yang bisa kita bantu distribusikan dan kita tidak mikir bagaimana untuk mengakomodir permintaan bantuan dari desa desa setiap tahunnya, Pemerintah Kabupaten Lingga berkomitmen dalam penguatan sektor peternakan, ini menjadi pondasi awal tegaknya pembangunan peternakan," jelasnya
Ia menambahkan bahwa, UPTD ini juga bisa dijadikan sebagai sumber ilmu atau tempat melihat atau belajar manajemen dan mekanisasi peternakan serta teknologi-teknologi peternakan, baik itu teknologi pakan ternak maupun teknologi reproduksi yang sudah mampu diterapkan di Kabupaten Lingga.
"Kalau berbicara pengembangan kedepan, tinggal dilanjutkan dari komoditi peternakan yang lain nantinya seperti pembibitan ternak ruminansia kecil/kambing, unggas, itik," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga.
Disamping itu, Gandime menyebutkan bahwa komitmen Pemerintah Daerah tersebut telah tertuang dalam rencana strategis yang sudah disusun sebelumnya, yakni peningkatan mutu benih / bibit ternak dan hijauan pakan ternak.
Pengendalian dan pengawasan penyediaan dan peredaran benih / bibit ternak dan hijauan pakan ternak dalam daerah, serta penyediaan benih atau bibit ternak dan hijauan pakan ternak, dan ini sudah sesuai dengan rencana pembangunan Pemerintah Kabupaten Lingga yaitu Pembangunan Pusat Pertanian Terpadu berdasarkan potensi unggulan daerah.
Tidak hanya itu, selain UPTD yang dijelaskan di atas, Kabupaten Lingga telah pun memiliki UPTD lain dibawah Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga yakni UPTD Pusat Kesehatan Hewan (PUSKESWAN) sebanyak 3 (tiga) unit, yaitu Puskeswan Sungai Buluh di Kecamatan Singkep Barat, Puskeswan Musai di Kecamatan Lingga serta Puskeswan Sungai Besar di Kecamatan Lingga.
Jika dilihat Kabupaten Lingga sejak di pimpinan bupati sebelumnya, Awe-Nizar, di tahun ke masa jabatan nya, pernah mendapatkan apresiasi dari Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PHK) Kementerian Pertanian RI, Drh. I Ketut Diarmita MP yang melakukan kunjungannya ke Kabupaten Lingga, Kamis (20/04/2017) silam.
Dalam kunjungan itu Dirjen PKH mengapresiasi inisiasi Bupati Lingga yang membangun perkebunan tanaman indegofera seluas 100 hektar di Tanah Putih, Dabo Singkep sebagai tempat hijauan pakan ternak.
Sekaligus melaksanakan Inseminasi Buatan (IB) program Upaya Khusus Sapi Induk Wajib Bunting (Upsus Siwab) untuk pemenuhan kebutuhan swasembada pangan daging dalam negeri dilokasi tersebut.
“Bukan saja saya hormati namun juga saya kagumi. Karena Lingga memang membutuhkan bupati seperti ini. Saya sangat apresiasi sekali kepada Bupati Lingga yang telah menyiapkan pakan ternak terlebih dahulu. Kemudian baru ternaknya,” kata Drh. I Ketut Diarmita MP dalam sambutannya
Dengan modal itu pula di jaman kepemimpinan Bupati Lingga dan Wakil Bupati muda, sektor pembangunan unggulan tetap menjadi prioritas program pemerintah, sebab jika ini berhasil tentu, masyarakat dapat merasakan manfaatnya, dan lapangan pekerjaan bisa terbuka disaat masyarakat tidak bisa melaut karna angin kuat
Penulis : jupri