Rapat di pimpin langsung oleh Asisten Pemerintah dan Kesra Gebenur Kepulauan Riau, Heri Mokhrizal menyampaikan bahwa penanganan inflasi yang terjadi di Kepri dan di Daerah Kabupaten Kota, harus mendapatkan perhatian khusus agar dapat memperhatikan produk pangan strategis yang sensitif terjadinya inflasi.
"Seperti Cabe, bawang merah, dan pahan pokok pangan lainya, maka dari itu di harapkan kepada seluruh kepala daerah secepatnya mengambil langkah-langkah strategis demi kepentingan kebutuhan masyarakat.,"Papar Heri.
"Selain itu untuk penyaluran Dana Alokasi Khusus (Dak), dana pembantu dan Dana Desa (DD) yang mendapatkan hambatan segera mungkin harus diselesaikan dan mendapatkan solusi agar masalah ini segera terselesaikan dengan baik.,"Tegas Heri.
"Karena untuk bantuan sosial hanya 2% dari Dana Transfer Umum (DTU) sebagaimana amanat dari PMK Nomor 134/PMK.07/2022. Agar benar-benar dilaksanakan dalam 3 bulan ini, dan khusus di Kabupaten Natuna mendapatkan 2%.,"Terang Heri.
"Namun mengenai penambahan bulan imunisasi agar dapat untuk melakukan perhatian masalah pecepatan digitalisasi keuangan.,"Tegas Heri.
"Kita akan melakukan penambahan Bulan Imunisasi sampai akhir bulan September agar betul-betul di laksanakan Bupati/Wali Kota mengingat masih ada beberapa Kabupaten/Kota yg belum 100%.,"Ujar Heri.
"Hingga saat ini Kabupaten Natuna sudah mencapai 94% , selain itu masalah pecepatan digitalisasi keuangan agar menjadi perhatian Kepala Daerah bersama TP2DD (Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah).,"Papar Heri.
"Dan untuk penggunaan produk dalam negeri arahan dari Gubernur Kepri, agar dapat di perhatikan karena penyerapan anggaran terkait belanja penggunaan produk dalam negeri dipercepat dengan mendorong katalog lokal.,"Ungkap Heri.
"Semua belanja daerah menggunakan katalog lokal, dan Bupati/Wali Kota harus mendorong UMKM dan usaha lokal mendaftar pada UKPBJ untuk menjadi vendor di katalog lokal.,"Tutupnya. (Ilham)