Kwarta5.com Natuna - PT. PLN (Persero) Wilayah Riau dan Kepulauan Riau akan segera melelang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) On grid 3 MWp yang diperuntukkan untuk menambah pasokan listrik di Natuna.
Lelang proyek PLTS ini merupakan sebagian realisasi dari usulan Bupati Natuna, Wan Siswandi yang mengusulkan penambahan 10 mega watt arus listrik di Natuna kepada pihak PT. PLN.
Hal tersebut terlihat dengan adanya permintaan dukungan dari salah satu perusahaan kepada pemerintah daerah kabupaten Natuna, sebagai salah satu syarat untuk mengikuti proses lelang.
Dalam Kesempatan itu Bupati Natuna, Wan Siswandi langsung memanggil beberapa kepala OPD terkait untuk mengadakan rapat membahas tentang permintaan dukungan dari PT. Arus Deras Energi Supply yang menggandeng PT. Guna Elektro yang akan mengikuti lelang tersebut. Bertempat di ruang kerja Bupati Natuna lantai ll. Jl. Batu Sisir Desa Sungai Ulu Kecamatan Bunguran Timur Kabupaten Natuna. Kamis 15/09/2022.
"Pada dasarnya kita mendukung pihak manapun yang mengikuti lelang tersebut, yang terpenting tidak menyalahi aturan dan tujuanya hanya satu yaitu memenuhi kebutuhan listrik di Natuna untuk mendukung percepatan pembangunan ekonomi di wilayah kita.,"Tegas Wan Siswandi.
"Dan meminta kepada OPD terkait, untuk membantu segala administrasi yang dibutuhkan untuk mempermudah proses pelaksanaan lelang serta pengoperasiannya listrik tenaga surya di Natuna nanti.,"Papar Wan Siswandi.
Sebelumnya, kata Wan Siswandi, pengajuan 10 mega watt arus listrik ini, juga merupakan arahan dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, karena Kabupaten Natuna harus memiliki ketersediaan arus listrik yang cukup untuk perkembangan dan pembangunan berbagai sektor nantinya.
Oleh karenanya, setelah menemui menteri ESDM, Pemda Natuna langsung mengajukan penambahan arus listrik kepada PT. PLN 10 mega Watt.
Berikut 7 kebutuhan mendesak pasokan listrik yang harus tersedia diantaranya:
1. Pembangunan/pengembangan Pertahanan Keamanan (Faslabuh AL di Selat Lampa) sebesar 1.760 KW;
2. Pembangunan/pengembangan SKPT Selat Lampa sebesar 555 KW;
3. Kebutuhan investasi PT. Neptuna Dwindo Matrina sebesar 555 KW;
4. Kebutuhan investasi PT. Mineral Bumi Khatulistiwa sebesar 1.000 KW;
5. Kebutuhan Resort Jelita Sejuba sebesar 555 KW;
6. Kebutuhan Museum Kebudayaan Natuna sebesar 131 KW;
7. Antisipasi kebutuhan investasi dan kebutuhan masyarakat lainnya selama 5 (lima) tahun mendatang sebesar 5.444 KW. (Ilham)