Kwarta5.com Batam,- Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, membuka Musyawarah Daerah (Musda) V Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Kota Batam di Gedung LAM Batam Center, Sabtu (28/1/2023).Rudi Membuka Musyawarah Daerah (Musda) V Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Kota Batam di Gedung LAM Batam Center, Sabtu (28/1/2023). Foto: fik
"Selamat atas terselenggaranya Musda V LAM Kepri Kota Batam," ucap Rudi yang juga sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam itu.
Ia mengungkapkan, sejauh ini, LAM memiliki peran penting dalam mengayomi kehidupan sosial masyarakat serta menjaga adat istiadat Melayu.
Selain itu, ia juga mengajak LAM terus kompak dan terus bergandengan tangan mendukung pembangunan di Batam.
Dalam konteks pembangunan Kota Batam, Rudi menegaskan bahwa adat Melayu menjadi acuan utama baginya dalam membangun infrastruktur Kota Batam. Terlebih tahun 2023 ini, sangat banyak proyek fisik yang akan dilaksanakan.
“Saya ingin seluruh pembangunan fisik yang dibangun yang ada kepentingan umum di situ ada ciri khas Melayu Kepulauan Riau yang kita cintai,” tegas udi.
Dia juga menyampaikan bahwa dirinya selalu meminta pendapat pengurus LAM seperti dalam pembangunan Masjid Tanjak. Untuk itulah dia juga meminta masukan LAM dalam pengembangan Bandara Hang Nadim terutama dalam membuat gerbang masuk ke Bandara yang akan segera dilakukan.
“Untuk menyesuaikan dengan posisi Masjid Tanjak dan Terminal II Bandara yang akan dibangun, gerbang masuk ke Bandara akan kita pindahkan. Ini momentum, saya minta masukan LAM agar gerbang masuk ini bernuansa Melayu,” pinta Rudi.
Rudi juga memaparkan tentang progres pelebaran jalan terutama dari ruas Pelabuhan Batu Ampar menunju Nongsa melalui Bandara Hang Nadim. Jalan tersebut akan dibangun lima lajur kiri dan lima lajur kanan bahkan ada ruas yang tujuh lajur kiri dan tujuh lajur kanan.
“Pengerjaan jalan ini kita harapkan selesai tahun 2024 sebelum masa jabatan saya habis. Kalau sudah selesai tentu nuansa Melayunya akan semakin terpatri,” tegasnya disambut tepukan penuh semangat peserta yang hadir.
Bukan hanya bandara dan jalan, Rudi juga menginginkan nuansa Melayu terasa di proyek kereta cepat LRT yang sedang direncanakan.
Menurutnya, proyek transportasi massal tersebut sangat dibutuhkan untuk kebutuhan transportasi masyarakat dan wisatawan. Selain itu juga akan mendukung terwujudkan Batam menjadi Kota Baru yang madani dan modern.
Terkait pemilihan Ketua LAM, Wali Kota Rudi menyatakan tanpa bermaksud intervensi dirinya mengusulkan Datok Nyat Kadir untuk kembali memimpin lembaga yang mulia tersebut. “Kalau sudah ada yang tepat, kenapa harus dicari yang lain,” ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum LAM Datok Nyat Kadir pula memberikan sambutan singkatnya dalam kesempatan tersebut. Dia mengucapkan terima kasih atas kerjasama semua pihak terutama Wali Kota Batam Muhammad Rudi selaku Datok Setia Amanah yang banyak mendukung kegiatan-kegiatan LAM.
Dia pun sempat mengenang sejarah terbentuknya LAM Kota Batam yang hari itu menggelar Musda V bukannya Musda IV. Hal itu dilatarbelakangi lebih dahulunya kelembagaan LAM Kota Batam terbentuk yang dilahirkan oleh KKBM (Kekerabatan Keluarga Besar Melayu) Kota Batam yang hingga kini LAM Kota Batam sudah berusia 20 tahun.
“Untuk memilih ketua dalam Musda ini kami serahkan sepenuhnya kepada peserta Musda. Silahkan pilih sesuai dengan syarat dan mekanisme yang ada,” tegas anggota DPR RI Komisi VI tersebut.
Dalam pantun nasehatnya, Nyat Kadir meminta agar tetap menjaga marwah Melayu. Dia pun kembali berterima kasih atas kehadiran banyak tokoh dalam musda tersebut dan dukungan semua pihak atas eksistensi LAM selaku lembaga budaya tertinggi di Kota Batam.
Harapan yang hampir sama atas Musda LAM juga disampaikan LAM Provinsi Kepri yang diwakili Datok Dr Atmadinata. Dalam sambutannya Datok Atmadinata yang membacakan sambutan tertulis Ketua LAM Kepri Datu Sri Setia Utama Abdul Razak berharap dapat dilangsungkan penuh kekeluargaan dan persaudaraan serta mengedepankan mufakat. Dia pun banyak menukil berbagai pepatah dan pantun Melayu.
“Kelapa gading buahnya banyak, lebat berjurai di pangkal pelepah, bila berunding sesame bijak, kusut selesai sengketapun sudah,” ungkapnya berpantun.
Sebelumnya Ketua Panitia Musda Raja Muhammad Amin menyampaikan bahwa Musda tersebut memiliki agenda utama memilih ketua umum yang akan memimpin LAM Kepri Kota Batam untuk lima tahun ke depan. Adapun peserta musda sekitar 300-an orang terdiri dari peserta dan peninjau.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya musda ini. Adat dijulang Melayu terbilang,” ungkap Raja Amin.
Dalam kegiatan yang kental nuansa budaya Melayu ini hadir para datok, raja, dan tokoh Melayu Kota Batam dan daerah lainnya di Kepulauan Riau.
Di antaranya Anggota DPD RI Ria Saptarika, Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad, dan Sekdako Batam Jefridin Hamid. Terlihat pula Forkompimda dan sejumlah tokoh lainnya seperti Hardi S Hood dan Amat Tantoso.
Editor: Mail