Pengunjung melintas di depan monitor logo IDX di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. Foto: Istimewa |
Kwarta5.com Jakarta,- Rilis laporan keuangan 2022 atau kinerja keuangan emiten bluechip akan menjadi sentimen utama bagi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada pekan ini.
“Sejumlah emiten bluechip dijadwalkan merilis kinerja keuangan dalam sepekan ke depan, seperti PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Timah Tbk (TINS), PT PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan PT Tower Bersama Tbk (TOWR),” kata analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dikutip Investor Daily Minggu (26/2(
Masih dari dalam negeri, menurut dia, pelaku pasar juga mengantisipasi data inflasi dan indeks manufaktur Indonesia pada Februari 2023. Sedangkan dari eksternal, ekspektasi kembalinya indeks manufaktur Tiongkok ke batas ekspansif pada Februari 2023, yang akan dirilis pada 1 Maret, bakal turut menentukan arah pasar saham Indonesia.
Secara teknikal, IHSG membentuk pola inverted dragonfly doji bersamaan dengan fluktuasi pada perdagangan Jumat (24/2/2023). Dengan pergerakan tersebut, IHSG diperkirakan bergerak berfluktuasi dalam rentang MA20 dan MA50 di 6.830 dan 6.900 pada Senin (27/2/2023).
“Saham yang menjadi pilihan teratas adalah AKRA, ASII, UNTR, BUKA, MEDC, SCMA, dan TBIG, serta peluang buy on weakness pada saham BBNI, BBRI, BBTN, dan BRIS,” ujarnya.
Sementara pada pekan lalu, bursa saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) cenderung lesu. Ini tampak pada sejumlah indikator perdagangan yang melorot selama periode 20-24 Februari 2023.
Berdasarkan data BEI, rata-rata volume transaksi harian bursa terpangkas 20,18% menjadi 16,09 miliar saham dari 20,16 miliar saham pada pekan lalu. Rata-rata frekuensi harian juga terkikis 6,72% menjadi 1.004.732 transaksi dari 1.077.079 transaksi.
Begitu juga dengan rata-rata nilai transaksi harian bursa yang turun 2,43% menjadi Rp 8,87 triliun dari Rp 9,09 triliun.
Adapun IHSG dalam sepekan terakhir melemah 0,57% ke level 6.856,5 dari 6.895,7 pada penutupan pekan sebelumnya. Nilai kapitalisasi pasar (market cap) bursa turun tipis 0,01% menjadi Rp 9.501,8 triliun dari Rp 9.503 triliun.
Pada Jumat (24/2), investor asing mencatatkan transaksi beli bersih (net buy) sebesar Rp 77,13 miliar. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan ini, investor asing mencetak total net buy sebesar Rp 162,76 miliar
Red/ brst