Kwarta5.com Jakarta,- Idulfitri 1444 Hijriah atau Lebaran 2023 jatuh pada Sabtu 22 April. Hal itu diputuskan dalam sidang Isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Kamis (20/04/2023).Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang Isbat untuk menentukan Idulfitri 1444 Hijriah di Auditorium HM Rasjidi Kemenag, Kamis 2 April 2023. Foto: Brst
Sebelum sidang Isbat itu, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas tiba sekitar pukul 16.30 WIB. Ia terlihat datang menggunakan jas hitam, kemeja putih dan peci hitam.
Tak berselang lama, Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Sa'adi tiba sekitar 16.45 WIB. Sidang Isbat dimulai pada pukul 18.15 WIB dan digelar secara tertutup.
Selain keduanya, sudah terlihat hadir di Kemenag ada Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar dan Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi. Sidang Isbat diikuti oleh Komisi VIII DPR, pimpinan MUI, duta besar negara sahabat, perwakilan ormas Islam, dan tim hisab rukyat Kemenag.
Menag Yaqut pun memutuskan berdasarkan hasil sidang isbat yang telah dilakukan bahwa pemerintah telah menetapkan bahwa Idul Fitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu 22 april 2023 Masehi.
"Pemerintah menetapkan bahwa Idulfitri atau 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Sabtu (22/4/2023)," kata Menag Yaqut.
Dirinya pun meminta jika ada perbedaan dalam pelaksanaan idulfitri untuk tidak menonjolkan hal tersebut. "Kita mencari titik temu terhadap persamaan tersebut dan saling bertoleransi," sambungnya.
Sementara itu Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi mengimbau bahwa keputusan tersebut tidak disangkut pautkan dengan politik. Ini adalah bagian dari penghormatan pemerintah terhadap umat islam di Indonesia.
"Hasil sidang isbat ini harus dijadikan sebagai sarana untuk memperkokoh umat islam. Semua pihak diharapkan untuk menghormati keputusan berbagai pihak dalam penentuan 1 syawal. Bagi mereka yang menetapkan Idul Fitri lebih awal diharapkan menghormati umat islam yang masih menyempurnakan puasanya di hari terakhir," tutur Ashabul Kahfi.
Sebagai informasi, sidang Isbat juga turut dihadiri oleh Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nizar, dan Ketua MUI K.H. Miftachul Akhyar. Hadir pula Ketua Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi, duta besar negara sahabat dan lain-lain.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin, menjelaskan sidang isbat akan diawali dengan seminar pemaparan posisi hilal. Seminar akan disampaikan oleh tim hisab rukyat Kemenag.
Kemenag, kata Kamaruddin, juga akan melakukan pemantauan hilal atau rukyatul hilal di berbagai provinsi. Setidaknya, terdapat tim Kemenag akan diturunkan di 123 titik lokasi di seluruh Indonesia untuk memantau hilal. Tim tersebut akan melaporkan terlihat atau tidaknya hilal.
“Hasil hisab dan rukyatul hilal ini akan dibahas dalam sidang isbat untuk kemudian ditetapkan kapan jatuhnya 1 Syawal. Jadi kapan Hari Raya Idulfitri, kita masih akan menunggu keputusan sidang isbat,” ujar Kamaruddin.
Red/brst