Kwarta5.com Batam,- Pengelola Bandara Internasional Hang Nadim Batam kembali menambah rute penerbangan internasional.Rudi kalungkan bunga saat pembukaan rute Batam- Kuala lumpur di Bandara Hangnadim, Sabtu (17/2/2024). Foto: humas bp batam
Rute tersebut yakni penerbangan tujuan Batam - Kuala Lumpur dan Kuala Lumpur - Batam.
Tidak hanya itu saja, PT Bandara Internasional Batam (BIB) berencana untuk menambah rute internasional lainnya demi meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Batam.
Adapun rencana tersebut antara lain penerbangan langsung dari Batam menuju Thailand, Vietnam, dan Korea Selatan.
Meski dua di antaranya masih dalam tahap pembicaraan dengan pihak maskapai, namun Kepala BP Batam, Muhammad Rudi menyambut baik rencana tersebut.
Menurut Muhammad Rudi, penambahan rute penerbangan luar negeri ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian Batam ke depan.
Selain itu, rencana strategis tersebut menjadi bagian untuk mempromosikan kemajuan Batam kepada dunia internasional.
"Langkah positif ini sekaligus untuk mendukung sektor pariwisata Batam. Wisatawan mancanegara yang datang ke sini akan memberikan keuntungan untuk UMKM, sehingga mampu membangkitkan ekonomi masyarakat," ujarnya, Sabtu (17/2/2024).
Di samping itu, Muhammad Rudi meyakini bahwa upaya tersebut juga membuka kesempatan yang besar untuk meningkatkan peluang bisnis dan upaya menarik investor.
Apalagi pemerintah pusat menargetkan Batam menjadi salah satu daerah unggulan investasi di Indonesia.
"Pengembangan Batam tak dapat dipisahkan dengan pesatnya investasi. Ini menjadi momentum untuk mempromosikan keunggulan Batam," tambahnya.
Untuk rute penerbangan Batam - Thailand dan Batam - Vietnam direncanakan akan dibuka pada bulan April dan Juni 2024 mendatang.
Sementara, penerbangan dari Korea Selatan menuju Batam dengan menggunakan maskapai Jeju Air akan dimulai pada bulan Juli 2024.
Hingga saat ini, penerbangan Jeju Air itu pun sudah dalam tahap persiapan untuk dilakukannya perjanjian bilateral dengan pihak Korea Selatan terkait rencana tersebut.
Dimana, perjanjian tersebut untuk membahas penambahan traffic right hak angkut kedua negara di Batam.
"Dengan seluruh potensi Batam, saya yakin sektor pariwisata kita akan menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung," tutup Rudi.
Red/**