Kampanye di Lembah Kapitan, Kader Posyandu Keluhkan Minimnya Insentif Kepada Alias Wello


Kampanye di Lembah Kapitan, Kader Posyandu Keluhkan Minimnya Insentif Kepada Alias Wello

Kampanye dialogis Awe-BISA di Lembah Kapitan, Kelurahan Dabo Lama, Minggu (20/10). Foto:ist
Kwarta5.com,- Setelah Guru Ngaji di Desa Kerandin, Kecamatan Lingga Utara mengeluh minimnya insentif, kini giliran kader Posyandu yang mengadu kepada Calon Bupati nomor urut 2, Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lingga, Alias Wello-Muhamamd Ishak (AWe-BISA), Alias Wello. Rahmi, kader Posyandu di Kelurahan Dabo Lama, Kecamatan Singkep Barat, meminta, apabila di amanah kan kembali menjadi pemimpin di negeri Bunda Tanah Melayu ini, agar memperhatikan insentif untuk para kader Posyandu.

"Sebagai kader Posyandu tugas kami bukan hanya pada hari menimbang anak. Kami juga harus melakukan pendataan. Semakin hari tugas kami semakin banyak, mohon kalau nanti Pak Awe jadi bupati kader Posyandu agar diperhatikan," kata Rahmi saat Kampanye dialogis Awe-BISA di Lembah Kapitan, Kelurahan Dabo Lama, Minggu (20/10/2024).

Menurutnya, insentif yang selama ini diterima sebesar Rp 100 ribu per bulan sangat tidak mencukupi. Bukan soal mengeluh namun, para kader juga haru mengeluarkan uang bila melakukan pendataan atau tugas yang diminta melakukan survey kesehatan.

"Kami sadar bahwa ini adalah tugas sukarela, namun kami juga memiliki kewajiban lain yang harus dipenuhi," ucapnya. 

Selain itu, ia juga berharap ada perubahan untuk Kabupaten Lingga ke depan. Penciptaan lapangan pekerjaan kepada masyarakat dan peningkatan pelayanan kesehatan harus diperhatikan pemerintah. 

"Semoga kalau jadi pemimpin keluhan-keluhan ini harus diperhatikan," harapnya.

Menanggapi hal tersebut, Alias Wello, menegaskan, jika diberikan amanah kembali memimpin Kabupaten Lingga, ia bersama Muhamamd Ishak akan memberikan insentif yang lebih manusia kepada pekerja-pekerja sosial di masyarakat. Tidak hanya kader Posyandu, tapi juga perangkat desa, RT dan RW.

"Dengan catatan kalian (kader, RT/RW dan perangkat desa) maksimal dalam melayani masyarakat. Jangan ada lagi terdengar keluhan masyarakat tentang pelayanan," kata Alias Wello.

Setelah insentif ditingkatkan, Awe ingatkan para pekerja sosial masyarakat akar rumput untuk bekerja maksimal. Jika ditemukan ada kelurahan, maka dengan tidak segan oknum tersebut akan diberhentikan. "Saya tegaskan sekali lagi jika ada keluhan saya tidak akan segan untuk memberhentikan," tegas Alias Wello yang disambut antusias masyarakat yang menghadiri kampanye


Mardian 

Lebih baru Lebih lama